Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Lindungi Peternak Domestik, Pemerintah Jangan Asal Teken Free Trade Agrement

  • Livestock Review
  • Sep 13, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

 

Livestockreview.com, Referensi. Lindungi Peternak Domestik, Pemerintah Jangan Asal Teken Free Trade Agrement Negara mana yang tak tergiur dengan pasar Indonesia? Jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa disertai peningkatan pendapat per kapita dan pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat merupakan pasar potensial untuk semua produk. 

Ini tak lepas dari sikap pemerintah yang terlalu terbuka terhadap liberalisasi perdagangan. Tanpa mengukur kekuatan industri domestic dalam pertarungan pasar bebas, pemerintah terkesan ‘hobi’ meneken kerja sama perdagangan bebas (free trade area/FTA), meskipun berakibat fatal bagi ketahanan industri domestik dan pangan. Pasalnya, produk mereka makin terpinggirkan. Tak heran, publik pun bertanya, ada agenda apa di balik FTA tersebut?

Contoh konkret FTA yang merugikan Indonesia adalah CAFTA (China- Asean Free Trade Area). Sejak perjanjian itu diberlakukan pada Januari 2010, produk China terus membanjiri pasaran Indonesia. Anehnya, pasca-CAFTA yang membuat klenger industri dalam negeri, pemerintah terus saja menandatangani berbagai perjanjian kerjasama perdagangan lain yang serupa, termasuk  perjanjian regional Asean-Australia-New Zealand FTA (AANZ FTA), dan juga India- Asean FTA. Tidak hanya itu, secara bilateral, Indonesia juga akan menjalin FTA dengan Uni Eropa, Cile, Turki, dan Pakistan. 

Harus disadari, dalam era globalisasi, kelancaran arus barang dan jasa menjadi hal utama sehingga banyak negara menghilangkan hambatan tarif. Namun, mereka membuat pertahanan dalam negeri yang sifatnya nontariff barrier, seperti standardisasi dan safeguard (pengamanan) yang sangat ketat.

Sedangkan di Indonesia, standardisasinya terlalu longgar sehingga barang impor sangat mudah masuk. Penerapan AANZ FTA dikhawatirkan akan merugikan Indonesia. Pasalnya, item produk yang masuk FTA adalah barang konsumsi yang juga diproduksi di dalam negeri. Tak hanya itu, kedua negara tersebut selama ini dikenal sebagai produsen daging dan susu terbesar. Bisa jadi, jika AANZ FTA diberlakukan dapat menggerus peternakan daging dan susu di Indonesia.

Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan RI-Selandia Baru selama tiga tahun berturut-turut mengalami defisit. Pada 2011, defisit perdagangan RI-Selandia Baru mencapai US$ 358 juta. Sedangkan dengan Australia, pada 2009 mengalami deficit tetapi dua tahun ini surplus menjadi US$ 285 juta pada 2011. 

Pemerintah harus ekstra hati-hati dalam meratifikasi AANZ FTA, jangan sampai nasibnya seperti CAFTA yang membuat industri dalam negeri makin terpojok. Pendekatan untuk pertahanan industri dan pangan harus diutamakan dibanding untuk meredam inflasi. 

Kapan peternak akan sejahtera kalau pemerintah lebih suka impor untuk stabilisasi harga? Jika ini terus dilanjutkan oleh pemerintah, peternak akan tergusur, dan perannya diambil alih oleh para pengimpor yang pada hakikatnya adalah para oportunis yang tidak memberi nilai tambah di perputaran ekonomi lokal. Jika ini dibiarkan, tentunya sangat membahayakan ketahanan pangan kita.

Percuma pemerintah selalu mendengungkan ketahanan pangan dan industri kalau nasib peternak dan sektor manufaktur tidak diperhatikan. Paling tidak hal ini tercermin pada kecerobohan dalam meneken FTA. Di negara maju, seperti AS, Eropa, dan Jepang, petani disubsidi agar tidak merugi dengan tujuan ketahanan pangan terjamin.

Di tengah ancaman krisis global, Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan berlakunya FTA. Jika tidak pasar domestik justru akan menjadi korban karena menjadi bulan-bulanan produk impor ketimbang ekspansi ekspor produk dalam negeri. 

Untuk itu, daya saing industri harus ditingkatkan. Selain itu, pemerintah harus cerdas dalam menyiasati era FTA dengan membuat barikade pengamanan pasar dalam negeri melalui pengetatan standardisasi, safeguard, serta mengantisipasi adanya perdagangan tidak adil seperti dumping dan lainnya. 

Berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia harus dilibatkan untuk mengevaluasi kegagalan RI menghadapi FTA, serta mengkaji produk-produk RI mana saja yang siap untuk bertarung di pasar bebas. Ini sangat penting agar kita tidak menjadi pecundang dalam liberalisasi perdagangan dengan kedok FTA. Jad,i wahai pemerintah, berhati-hatilah dalam meratifikasi FTA. follow our twitter: @livestockreview

sumber: investor | editor: soegiyono

 

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Topik terkait
  • ayam
  • charoen
  • comfeed
  • daging
  • DOC
  • fakultas kedokteran hewan
  • fakultas peternakan
  • feed
  • feedmill
  • inti
  • japfa
  • kampanye gizi
  • kandang
  • kemitraan ayam
  • malindo
  • pakan
  • perunggasan
  • peternak
  • peternakan
  • peternakan rakyat
  • plasma
  • pokphand
  • sapi perah
  • sapi potong
  • seminar peternakan
  • sierad
  • susu
  • telur vs rokok
  • ternak
  • unggas
Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

MIPI Ingin Jalin Kerjasama Pengembangan Unggas Lokal

  • Livestock Review
  • Sep 5, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Menggenjot Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Peternak Sapi Perah

  • Livestock Review
  • Sep 14, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • news

Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM

  • Oct 30, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.