
Seandainya para peternak berusaha meningkatkan jumlah ternak dalam rangka meningkatkan produksi susu, maka kekhawatiran permasalah kebutuhan susu dalam negeri dapat diatasi. Keadaan dan kondisi alam Indonesia memungkinkan untuk mencapai swasembada susu. Geografi negeri ini sangat memungkinkan, apa lagi lahan tidur yang begitu luas memungkinkan para peternak mengembangkan usaha ini.
Populasi sapi saat ini baru berkisar 350 ribu ekor. Untuk itu diperlukan tambahan sekitar 650 ribu ekor sapi perah untuk mencapai swasembada susu. Memang kita akui harga sapi perang cukup memberatkan bekisar Rp 15 juta-Rp 20 juta per ekor. Artinya untuk mencukupi swasembada susu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 12 miliar. Solusi yang bisa diambil pemerintah adalah mengupayakan kredit sapi perah dengan bunga rendah.
Dalam konteks ini, pemerintah bisa menggenjot Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para peternak sapi perah. Pemerintah juga bisa memediatori pembentukan kelompok di sentra-sentra peternakan sapi perah. Dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling bersinergi, skala keekonomian akan tercapai.
Pemerintah bahkan bisa memberikan subsidi khusus kepada peternak dan memproteksi peternak lokal dari serbuan produk impor. Tapi, dalam jangka pendek, bea masuk (BM) 5% terhadap impor bahan baku susu sapi harus dipertahankan, atau bahkan jika memungkinkan dinaikkan. Langkah-langkah tersebut perlu segera diambil, bukan saja agar industri kita tumbuh dan berkembang, tapi juga demi kesehatan generasi bangsa ini -juga tentu saja peternak sapi perah domestik
Sudah terbukti bahwa mengonsumsi susu memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Di dalam susu terkandung vitamin B2 dan vitamin A. Selain protein, juga terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.
penulis: m rahmansyah (inv) | editor: soegiyono