Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis

Realisasi Impor Sapi Hidup Lebih Rendah dari Pengajuan SPP

  • the editor
  • Jun 5, 2010
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian Fauzi Luthan mengatakan realisasi impor sapi hidup selama periode Januari-Mei 2010 ke dalam negeri mencapai 222.006 ekor, atau lebih rendah dibandingkan dengan pengajuan surat persetujuan pemasukan (SPP) oleh importir sapi sebanyak 319.408 ekor.“Impor sapi ini sangat dinamis, tergantung kondisi pasar maupun permintaan di dalam negeri sehingga importir tidak selalu melakukan impor meskipun telah memegang SPP,” katanya kemarin.

Realisasi impor sapi hidup selama 5 bulan pertama 2010 tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 765.487 ekor dari SPP yang dikeluarkan sebanyak 1,12 juta ekor.

Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian Tjeppy D Soedjana mengakui penerbitan SPP yang melebihi kebutuhan impor sapi hidup yang berkisar 600.000 ekor per tahun itu diperlukan untuk menjaga stok nasional.

Saat ini, tambahnya, setiap tahun terjadi pemotongan sapi betina produktif yang mencapai lebih dari 200.000 ekor per tahun sehingga dikhawatirkan mengganggu populasi sapi di dalam negeri jika tidak diimbangi penambahan.

“Angka 1 juta tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan, tetapi realisasinya sering tidak sebanyak yang tercantum dalam SPP,” tambahnya.

Dalam 3 tahun terakhir, dia menyebutkan realiasi impor sapi hidup hanya berkisar 55%–58% dari SPP yang dikeluarkan Ditjen Peternakan. as/bo

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Bisnis
  • news

Sapi Potong Ilegal Harus di Re-ekspor oleh Importirnya

  • the editor
  • Jun 5, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis

Susu Pertumbuhan Dorong Perkembangan Bisnis Susu

  • the editor
  • Jun 11, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • news

Big Data di Industri Perunggasan: Pengertian dan Kegunaannya

  • Jan 5, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini 10 Pernyataan Sikap PPSKI terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia

  • Jun 29, 2022

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.