Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Meriset Logistik Peternakan

  • the editor
  • Feb 9, 2018
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB) bekerja sama dengan Forum Logistik Peternakan Indonesia (FLPI) menyelenggarakan Pelatihan Logistik Peternakan Indonesia, di Ruang Sidang Fapet IPB, Kampus Dramaga, Bogor (8/2). Kegiatan yang mengusung tema “Metodologi Penelitian Logistik Peternakan” ini juga didukung oleh Animal Logistics (ALIN), Nuffic dan The Maastricht School of Management (MSM).

 

Dekan Fapet IPB, Dr. Moh. Yamin, mengatakan, kegiatan ini bertujuan membekali para dosen, mahasiswa dan peneliti IPB dan luar IPB yang berminat pada bidang logistik peternakan. “Selain itu juga dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen, mahasiswa serta peneliti sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dalam bidang logistik peternakan,” ujarnya.

Yamin mengatakan, logistik peternakan merupakan bidang multidisiplin dalam ilmu-ilmu pertanian dan veteriner yang bertemu dengan logistik pengolahan teknologi rantai pendingin, ekonomi, dan distribusi. Lebih dari itu, bidang-bidang yang konteksnya lebih luas, seperti kesejahteraan hewan, keamanan pangan, kualitas pangan, daya saing dan kesehatan masyarakat yang memerlukan pengetahuan dari domain ilmu-ilmu tersebut. Lebih lanjut Dr. Yamin menjelaskan, Fapet IPB telah memulai program pendidikan dalam logistik peternakan antara lain dibuka Peminatan Logistik Peternakan pada Program Pascasarjana IPTP dan program Sarjana Plus Logistik Peternakan pada T.A. 2017/2018. Namun, mengingat pentingnya program logistik ini, akhirnya diangkat ke tingkat IPB, sehingga ke depan akan dibuka Program Studi Pascasarjana Logistik Peternakan. Dalam rangka pengembangan dan memelihara kompetensi yang berorientasi program pendidikan tersebut, maka diperlukan upaya untuk menghubungkan para dosen dan mahasiswa dengan hal-hal yang bersifat praktis melalui penelitian yang dapat memberikan kontribusi dan pengembangan sektor ini.

Sementara itu, Ketua FLPI, Prof. Dr. Luki Abdullah menyampaikan, forum yang dipimpinnya ini akan menjadi wadah menjalin kerja sama antara akademisi, pemerintah,
bisnis dan komunitas peternak dalam bidang logistik peternakan. “IPB menganggap penting metodologi penelitian logistik peternakan untuk dikembangkan lebih luas, karena ilmu ini relatif baru dalam konteks peternakan,” terangnya. Prof. Luki mengharapkan para peserta pelatihan ini nantinya mampu mengimplementasikan keahlian di bidang logistik peternakan, mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains di bidang logistik peternakan; serta mengelola dan bekerja dalam tim untuk menerapkan keputusan strategis di bidang logistik
peternakan.

follow our twitter: @livestockreview

 sumber: flpi | editor: soegiyono

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Harus Terjamin Kualitas Hasilnya

  • the editor
  • Jan 23, 2018
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Insinyur Peternakan Angkatan Pertama Resmi Dilantik

  • the editor
  • Mar 9, 2018
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.