Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Insinyur Peternakan Angkatan Pertama Resmi Dilantik

  • the editor
  • Mar 9, 2018
  • No comments
  • 16 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Indonesia diperkirakan akan kekurangan 280 ribu tenaga insinyur dalam lima tahun ke depan. Sementara jumlah insinyur yang dicetak oleh perguruan tinggi tidak mampu memenuhi jumlah kebutuhan insinyur yang semakin bertambah. Padahal, saat ini negara tengah giat-giatnya melakukan pembangunan infrastruktur dengan posisi GDP masuk sepuluh besar dunia sehingga menjadi negara tujuan tenaga insinyur dari luar.

“Beberapa negara sudah banyak melobi PII (Persatuan Insinyur Indonesia) untuk bisa masuk dalam berbagai proyek pembangunan di Indoensia,” kata Wakil Ketua Umum, Ir. Heru Dewanto, M.Eng., IPM., dalam pelantikan 30 insinyur baru untuk prodi program profesi insinyur UGM periode I tahun 2018, Rabu (7/3), di Balai Senat.

Heru mengatakan dalam sepuluh tahun jumlah insinyur yang dibutuhkan mencapai 650 ribu dengan jumlah lulusan yang dihasilkan setiap tahun tetap saja masih kurang. Ia menyebutkan jumlah lulusan perguruan tinggi yang menggeluti bidang keinsinyuran hanya sekitar 14 persen, namun dari jumlah tersebut hanya separuhnyanya saja menggeluti pekerjaan yang ada kaitannya di bidang teknik keinsinyuran.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh PII saat ini dengan mendorong pendidikan sertifikasi insinyur dengan bekerjasama dengan 40 perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah. Bahkan, pihaknya juga mengusulkan kepada pemerintah agar lulusan insinyur yang lulus sarjana di bawah tahun 1993 bisa secara otomatis menyandang gelar profesi insinyur formal yang dikeluarkan sertifikasinya oleh PII. “Namun itu baru diusulkan,” katanya.

Mereka yang mendapat sertifikasi program profesi insinyur, menurutnya, akan bisa melakukan praktik kerja keinsiyuran baik di proyek infrastruktur, industri dan swasta. “Para insinyur bisa praktik di industri, tapi bisa terjun ke masyarakat untuk memberikan solusi,” katanya.

Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan 30 orang profesi insinyur baru yang dilantik sebelumnya sudah mengikuti program profesi insinyur yang dilaksanakan oleh UGM dengan dengan bekerja sama dengan PII. Rektor menambahkan para insinyur yang dilantik ini berasal dari dua fakultas, yakni Fakultas Teknik sebanyak 21 orang dan sembilan orang dari Fakultas Peternakan. “30 orang ini adalah insinyur peternakan dan insinyur teknik,” katanya.

Rektor mengatakan dalam waktu dekat ia akan mendaftar untuk mengikuti program profesi insinyur, meski ia sendiri sudah menyandang gelar insinyur untuk mendapat sertiifikat profesi insinyur. “Dalam waktu dekat saya akan mendaftar,” kata Rektor.

Pada upacara pelantikan insinyur kali ini, para wisudawan secara simbolis mendapat sertifikat profesi insinyur dari Rektor UGM dan penyematan helm oleh Wakil Ketua Umum PII. Dari 30 orang insinyur baru yang dilantik salah satunya adalah Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus.

follow our twitter: @livestockreview

 sumber: ugm | editor: soegiyono

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Meriset Logistik Peternakan

  • the editor
  • Feb 9, 2018
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Upaya Pengembangan SDM Logistik Peternakan

  • Livestock Review
  • Apr 14, 2018
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.