Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Menepis Isu Miring Daging Ayam dan Telur

  • the editor
  • Oct 22, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Peringatan berbunyi “Awas jangan makan telur nanti bisulan”, atau “Awas nanti kolesterol kalau sering menyantap kuning telur atau daging ayam” sering kali terdengar terutama untuk mengingatkan mereka yang gemar mengonsumsi daging ayam ataupun telur. Bagaimana penjelasan yang benar tentang hal ini?

Mengonsumsi daging ayam maupun telur selalu dihubungkan dengan kolesterol tinggi, bisulan ataupun gangguan kesehatan lainnya sehingga akhirnya membuat masyarakat menjauhi kedua komoditas pangan itu.

Anggapan negatif masyarakat terhadap terhadap daging ayam dan telur tersebut, ditengarai Ketua Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi), Rachmad Nuryanto, menjadi salah satu penyebab rendahnya konsumsi daging ayam dan telur per kapita di Indonesia. “Alasannya takut terkena kolesterol atau takut alergi jika mengonsumsi telur berlebihan,” katanya.

Dibanding negara tetangga Malaysia, konsumsi ayam dan telur masyarakat Indonesia tergolong masih sangat rendah. Jika konsumsi ayam dan telur masyarakat Malaysia rata-rata 36 kg/kapita/tahun dan telur ayam 311 butir/kapita/tahun di Indonesia hanya 87 butir terlur per tahun dan ayam 7 kg/tahun.

Sementara itu konsumsi telur di Thailand mencapai 93 butir per kapita per tahun dan daging ayamnya sudah sebesar 16 kg per kapita per tahun, sedangkan China mencapai 304 butir/kapita/tahun.

Informasi yang masyarakat terima masih kurang, tambahnya, akibatnya, masyarakat tak mengetahui benar manfaat ayam dan telur sehingga banyak yang kurang yakin akan kandungan gizi kedua bahan pangan itu.

Kampanye negatif yang disuarakan beberapa kelompok masyarakat, seperti pemberian hormon pada ayam, juga membuat masyarakat ragu mengonsumsi ayam. “Masyarakat juga ditakutkan jika mengonsumsi telur dan daging ayam akan rentan terkena kolestrol, penyakit flu burung. Padahal, bila diteliti secara empiris isu tersebut tidak benar,” kata Rachmat.  follow our twitter: @livestockreview

 penulis: dadi ahdian | editor: soegiyono

 

 

 

 

 

 

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Menyadarkan Masyarakat Tentang Pentingnya Konsumsi Daging Ayam dan Telur

  • the editor
  • Oct 21, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Gempita Festival Ayam dan Telur 2012

  • Livestock Review
  • Oct 23, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.