Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Gempita Festival Ayam dan Telur 2012

  • Livestock Review
  • Oct 23, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Konsumsi makanan bergizi rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah, padahal ini sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Konsumsi protein hewani misalnya, saat ini baru mencapai 5,72 gram/kapita/tahun, yang berarti masih di bawah standar konsumsi gizi nasional yang 6,5 gram/kapita/tahun.Khususnya untuk produk unggas ayam dan telur merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan perlu dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Karena asam amino yang terkandung dalam daging dapat berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Demikian juga telur, mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap. “Rendahnya pola konsumsi pangan bergizi ini akibat kurangnya pengetahuan, kebiasaan, serta rendahnya daya beli masyarakat,” kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat membuka Festival Ayam dan Telur (FAT) 2012 di Parkir Timur Senayan, 21 Oktober 2012 lalu.

Terkait rendahnya daya beli masyarakat, lanjut Rusman, sebenarnya telur atau daging ayam masih banyak yang bisa menjangkaunya. Jika dibandingkan dengan sumber protein yang lainnya, telur relatif lebih murah dan lebih tinggi kandungan proteinnya. Belum lagi jika melihat pola konsumtif kebanyakan masyarakat Indonesia yang lebih mementingkan kebutuhan rokok dan pulsa untuk komunikasi daripada kebutuhan protein keluarganya.

Pada kesempatan Festival Ayam dan Telur 2012 tersebut, Rusman tidak sendirian namun didampingi oleh dua wakil menteri sekaligus, yaitu Dr Bayu Krishnamurti, Wakil Menteri Perdagangan dan Prof Dr Ir Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Upacara dilakukan bertiga dengan tiga cara berbeda yaitu peletusan petasan, pelepasan balon dan penekanan tombol sirine yang berbunyi unik, yaitu ‘petok-petok’ ayam selayaknya suara ayam di kandang. Kontan saja hal ini menarik perhatian pengunjung yang sebagian besar adalah ibu-ibu dan masyarakat umum. Sebelumnya acara FAT 2012 diawali dengan senam jantung sehat yang diikuti oleh 3.300 anggota Klub Jantung Sehat Indonesia dari seluruh Jabodetabek.

Hadir pula tamu undangan perwakilan dan ketua dari asosiasi-asosiasi bidang peternakan seperti FMPI (Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia), ASOHI (Asosiasi Obat Hewan Indonesia), GPMT (Asosiasi Produsen Pakan Indonesia), GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas), GAPPI (Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia), GOPAN (Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional), PINSAR (Pusat Informasi Pasar Unggas Nasional), PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia), ISPI (Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia), ARPHUIN (Asosiasi Rumah Potong Hewan dan Unggas Indonesia), MIPI (Masyarakat Ilmu Perunggasan Indonesia), HIMPULI (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia), ADHPI (Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia), FORMAT (Forum Media Peternakan), Pemerintah dan Perguruan Tinggi.

Para pengunjung Festival semakin menyemut manakala dilakukan kampanye makan telur dan daging ayam bersama-sama. Mereka saling berebut ayam goreng yang disediakan panitia. Pada kesempatan ini juga diluncurkan komik “Raga, Sundulan Dewa Bola” yang diterbitkan dalam rangka FAT. Komik ini ditujukan sebagai media edukasi untuk mengguggah semangat anak untuk jangan ragu mengkonsumsi ayam dan telur. Karena selain dapat menunjang kecerdasan dan kesehatan tubuh, konsumsi ayam dan telur juga dapat menunjang prestasi dibidang apapun yang disukai anak. Komik diserahkan dari Ketua Panitia Drh Fitri Nursanti kepada ketiga Wakil Menteri dan para pimpinan asosiasi bidang peternakan.

Berbagai kegiatan turut menyemarakkan festival ini diantaranya adalah fun aerobik, lomba menggambar anak, lomba mengupas telur, arena permainan dan edukasi anak Kidzania, demo masak oleh Chef Eddrian, bazaar ayam dan telur, dan yang paling utama adalah pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan 280 masakan berbahan baku ayam.

Untuk pemecahan rekor ini panitia FAT bekerjasama dengan APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia). Setelah melalui penjurian akhirnya dikukuhkan bahwa telah tercipta rekor baru MURI sebanyak 280 menu makanan berbahan baku ayam. Sertifikat diserahkan langsung dari perwakilan MURI kepada Ketua Panitia Drh Fitri Nursanti dan Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga wilayah DKI Jakarta, Sulasmiati Supardan didampingi Ketua Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia Don P Utoyo.

Selain penjurian yang dilakukan tim dari MURI, pakar kuliner Indonesia Bondan Winarno juga turut hadir melakukan penilaian yang didampingi Duta Ayam dan Telur Ayu Pratiwi (Puteri Indonesia Pariwisata 2009) dan Fernando Surya (L-Men of the Year 2006).

Menurut Bondan, kegiatan semacam ini perlu terus dilakukan untuk semakin menggalakkan konsumsi protein unggas. Namun ia juga menekankan untuk menambah porsi sayuran dalam setiap menu makanan agar menjadi penyeimbang kebutuhan gizi dan serat.

Festival Ayam Telur 2012 ini terbagi menjadi 4 zona, yaitu Zona Hiburan (Panggung Utama), Zona Kuliner, Zona Ayam Telur (Industri/Franchise), dan Zona Permainan Anak. Selain aneka hiburan dan pengundian door prize, juga dilakukan Talk Show.

Diantaranya adalah Talkshow Siap Menjadi Wirausahawan Ayam dan Telur dengan pembicara Drh Suryawan dan Drh Djodi Harioseno, peternak yang kini telah sukses merambah bisnis makanan olahan dari ayam dan telur. Ada juga Talk Show Kampanye Gizi dengan pembicara dr Ali Shahab, Amin Fa (Psikolog) dan Drh Desianto B Utomo (MIPI). Acara berjalan dengan sukses dan meriah dihadiri sedikitnya 5.000 orang dan diakhiri tepat pukul 4 sore.

sumber: humas fat | editor: soegiyono

follow our twitter: @livestockreview


Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Menepis Isu Miring Daging Ayam dan Telur

  • the editor
  • Oct 22, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Konsumsi Daging Ayam Nasional Baru 7 kg/kapita/tahun

  • the editor
  • Oct 24, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.