Livestockreview.com, referensi. Melakoni bisnis sapi brahman cross sebenarnya tidaklah sulit. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan pakan, kesehatan, dan kondisi kandang. Usaha peternakan sapi brahman bisa dimulai dari membeli bibit atau sapi bakalan usia empat hingga enam bulan.
Pemeliharaan sapi bakalan ini merupakan periode penting yang menentukan kesuksesan beternak sapi brahman. Makanya, peternak harus menaruh perhatian penuh terhadap sapi bakalan ini, setidaknya sampai usianya menginjak satu tahun. Hal itu penting agar perkembangan selanjutnya bagus. Akan terlihat dari tulang kakinya, kalau tulang kakinya kokoh, mestinya nanti badan sapinya bisa dibesarkan maksimal. Dan sebaliknya, jika sejak muda tulang kaki sapi brahman sudah tidak bagus, maka saat besar tidak akan sanggup menopang bobot tubuhnya yang sangat berat. Hal ini bisa mengakibatkan kelumpuhan.
Supaya proses breeding atau penggemukan berlangsung baik, peternak juga perlu memperhatikan kondisi pakan. Makanan yang baik buat sapi brahman berupa rumput, umbi-umbuan, dan sedikit tambahan konsentrat. Pemberian pakan harus rutin pada pagi, siang, sore dan malam hari. Dalam sehari, seekor sapi bisa menghabiskan 40 kilogram (kg) pakan. Dengan pakan sebanyak itu, sapi bisa tumbuh mulai dari satu hingga dua kg per hari.
Kondisi kesehatan juga mempengaruhi pertumbuhan sapi. Karena itu, pemeriksaan kesehatan harus rutin dilakukan. Kondisi kandang juga harus memadai. Oleh karenanya, peternak harus membuat tiga macam kandang: kandang khusus bibit, kandang penggemukan, dan kandang sapi dewasa. Selain itu, ada juga kandang exercise untuk sapi berlatih berjalan. Lebih baik jika peternak memiliki ladang rumput sendiri, sehingga sapi bisa belajar jalan.
Masa penggemukan sapi brahman cukup tiga bulan. Selama masa itu, berat badan sapi bisa mencapai 100 kilogram (kg). Dengan berat itu sapi sudah bisa dijual.
sumber: kontan | editor: nurul huda