Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Sapi Brahman Cross, Idola Baru Peternak

  • Livestock Review
  • Nov 9, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Sapi brahman cross semakin populer di kalangan peternak sapi di Indonesia. Banyak peternak tertarik mengembangkan budidaya sapi ini karena tingkat keuntungannya lebih tinggi dibanding sapi biasa.

Sapi brahman cross merupakan hasil kawin silang sapi asal India dengan sapi-sapi lokal di Australia dan Amerika. Sejak tahun 1933, sapi brahman asal India ini memang banyak didatangkan ke Amerika dan Australia untuk diternakkan dalam skala besar.

Ciri khas sapi ini memiliki postur tubuh yang besar, berpunuk, berkulit longgar, serta memiliki gelambir di bawah leher sampai perut. Dagingnya pun banyak. Dengan posturnya yang besar, sapi brahman disebut-sebut sebagai jenis sapi potong terbaik. Saat ini, kebanyakan peternak sapi di Indonesia mengimpor langsung bakal sapi brahman cross dari Australia.

Sda beberapa kelebihan sapi brahman ketimbang sapi lokal. Di antaranya adalah, Bobotnya yang bisa dua hingga tiga kali lipat dari sapi lokal. Seekor sapi brahman usia dua tahun siap potong biasanya memiliki berat mulai dari 500 kilogram (kg) hingga 1 ton. Sementara sapi lokal, hanya memiliki bobot 200 kg hingga 300 kg.

Sapi brahman juga memiliki tulang lebih kecil dibanding sapi lokal. Dalam beternak brahman di lahan seluas 20 hektare (ha), bisa menampung hingga 5.000 ekor sapi. Sapi jenis ini banyak dijual dalam kondisi hidup, dengan harga sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000 per kg. Dengan kondisi tersebut, peternak bisa meraih omzet Rp 15 miliar hingga Rp 27 miliar. Ke depannya, usaha ternak sapi brahman ini masih menjanjikan. Apalagi, konsumsi daging sapi di Indonesia terus meningkat.

sumber:  kontan | editor: nurul huda

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Malindo Feedmill Siap Rambah Bisnis Hilir

  • Livestock Review
  • Nov 8, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Kiat Berbisnis Sapi Brahman Cross

  • Livestock Review
  • Nov 10, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.