Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Malindo Feedmill Siap Rambah Bisnis Hilir

  • Livestock Review
  • Nov 8, 2012
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

 

Livestockreview.com, Bisnis. PT Malindo Feedmill Tbk melebarkan sayap bisnisnya hingga ke hilir. Produsen pakan ternak dan distributor anak ayam usia sehari (DOC) ini siap memproduksi makanan olahan berupa sosis dan nugget.Produk baru tersebut mengusung merek Sunny Gold. “Masyarakat di kota besar ingin mencari yang instan. Otomatis banyak yang menyukai makanan olahan. Peluangnya cukup besar,” ungkap Rudy Hartanto, Corporate Secretary Malindo Feedmill. Lini bisnis baru itu berada di bawah kendali anak usaha Malindo yang baru, yakni PT Malindo Food Delight. Pembangunan pabrik Malindo Food dimulai sejak tahun lalu. Perusahaan ini membangun dan mengembangkan pabrik di Cikarang, Bekasi.

Nilai investasi di lini bisnis baru itu mencapai Rp 110 miliar, yang bersumber dari belanja modal atau capital expenditure (capex), tahun lalu. Pabrik baru Malindo dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Pabrik tersebut akan memproduksi makanan olahan berbahan baku ayam, dengan kapasitas produksi 9.000 ton per tahun. Adapun kontribusi unit bisnis baru di tahun pertama sekitar 4% terhadap total pendapatan Malindo.

Selain menggarap makanan olahan, Malindo selama ini fokus di tiga lini bisnis: pakan unggas, DOC dan ayam broiler. Per akhir Juni 2012, bisnis pakan ternak berkontribusi paling besar terhadap kinerja Malindo, yakni 64% total pendapatan. Adapun DOC menyumbang 23% pendapatan, serta bisnis ayam ras broiler berkontribusi 10%.

Demi menunjang lini bisnis baru di bidang makanan olahan, Malindo mulai memperkuat bisnis ayam ras pedaging. Selama ini Malindo tidak menambah kapasitas produksi ayam broiler. “Namun sekarang kami punya pabrik pengolahan makanan, sehingga harus punya suplai yang cukup,” kata Rudy.

Malindo siap membangun beberapa peternakan ayam broiler di daerah Jawa. Setidaknya perseroan akan menambah kapasitas sekitar 30% dari kapasitas saat ini. Emiten berkode saham MAIN ini menyiapkan dana Rp 220 miliar untuk capex 2012. Sebesar 70% dana bersumber dari pinjaman bank dan 30% dari kas internal.

Manajemen Malindo menganggarkan Rp 50 miliar untuk pendirian pabrik pakan ternak baru dan Rp 50 miliar untuk ekspansi peternakan ayam broiler. Adapun dana Rp 120 miliar dipakai untuk memperluas areal peternakan yang menghasilkan DOC. Malindo berencana membangun empat peternakan DOC yang berlokasi di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Dengan menambah peternakan baru, menurut Rudy, pertumbuhan produksi Malindo bisa bertambah 15% per tahun.

Selain menyokong lini usaha baru, Malindo tak lupa mengoptimalkan utilisasi pabrik pakan ternak. Tahun ini, Malindo telah menambah kapasitas produksi pabrik pakan ternak di Serang, Banten. Kapasitas pabrik ini akan naik menjadi 360.000 ton pakan ternak per tahun dari sebelumnya 300.000 ton pakan ternak per tahun.

Selain di Serang, Malindo memiliki satu lagi pabrik pakan di Gresik Jawa Timur dengan total kapasitas 250.000 ton per tahun. Tahun lalu, produktivitas dua pabrik itu sudah mencapai 95% total kapasitas terpasang pabrik. Malindo menargetkan produksi pakan ternak tahun ini setidaknya mencapai kapasitas terpasang, yakni 550.000 ton per tahun. Proyeksi ini lebih tinggi dibanding produksi tahun lalu sebesar 522.000 ton.

Untuk mengantisipasi permintaan, Malindo akan mendirikan pabrik pakan baru di Makassar, Sulawesi Selatan. Kebutuhan investasinya mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Pabrik akan selesai di akhir tahun depan,” tutur Rudy. Malindo menargetkan penjualan tahun ini tumbuh 25% hingga 30% menjadi Rp 3,25 triliun hingga Rp 3,38 triliun. Adapun laba bersihnya diproyeksikan meningkat 25% hingga 30% menjadi Rp 256 miliar hingga Rp 267 miliar.

sumber:  kontan | editor: nurul huda

follow our twitter: @livestockreview


Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Yukk Asuransikan Ternak Kita

  • Livestock Review
  • Nov 7, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Sapi Brahman Cross, Idola Baru Peternak

  • Livestock Review
  • Nov 9, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.