Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Berapa Harga Wajar Daging Sapi?

  • Livestock Review
  • Mar 30, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Dilihat dari sisi produsen alias peternak, tingkat harga rata-rata daging sapi saat ini sebenarnya merupakan harga yang cukup wajar. Hal ini mengacu pada beberapa perhitungan teknis berikut ini.Perhitungan biaya produksi pemeliharaan sapi potong di peternak saat ini sekitar Rp 32.000,- sd 35.000,- per kg berat hidup (atau tingkat harga rataan daging sapi Rp80.000,- sd 85.000/kg). Namun demikian, rantai tataniaga sapi potong harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, agar insentif harga bisa dinikmati secara proporsional oleh peternak.

Selain itu, jika diperbandingkan harga rata-rata daging sapi lokal ternyata harganya relatif sama dengan harga rata-rata daging sapi yang sejenis di negara lain, yaitu negara yang status kesehatan hewannya Bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku.

Dilihat dari sisi konsumen, khususnya industri pengolahan daging sapi, kelangkaan daging sapi dan naiknya tingkat harga rata-rata daging sapi, menyebabkan trganggunya pasokan bahan baku dan kapasitas produksi, tingginya biaya produksi, ssehingga menurunkan daya saing. Efek lain yakni terjadi peningkatan harga komoditi daging ayam sebagai barang subtitusi, sehingga memiliki dampak terhadap inflasi yang lebih besar.

Adapun terjadinya kelangkaan sapi siap potong di rumah pemotongan hewan (RPH), hal tersebut diperkirakan terkendala oleh sistem logistik yang belum mendukung mekanisme distribusi sapi potong maupun daging sapi ke konsumen. Demikian juga kondisi RPH yang belum mampu menyediakan kualitas daging sesuai dengan kebutuhan industri prosesing daging sapi, turut berkontribusi pada situasi tersebut.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: pb ispi | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Swasembada Daging, Realita atau Retorika?

  • the editor
  • Mar 28, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Apa dan Bagaimana Sistem Rantai Pendingin di Produk Hasil Ternak

  • Livestock Review
  • Mar 31, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.