Livestockreview.com, Bisnis. Asosiasi Obat Hewan Indonesia (Asohi) mampu memproduksi vaksin untuk avian influenza (flu burung) untuk itik dalam 1-2 bulan ke depan, setelah pemerintah memastikan flu burung yang menyerang itik berbeda dengan virus yang menyerang ternak ayam.Ketua Umum Asohi Rakhmat Nuriyanto mengatakan selama ini beberapa produsen vaksin yang tergabung dalam Asohi telah melakukan isolasi terhadap virus flu burung H5N1 clade 2.3 sub clade 2.3.2 yang menyerang itik. Sehingga pihaknya telah mengetahui perkembangan virus itu dan siap memproduksi vaksinnya dalam waktu 1-2 bulan mendatang.
Beberapa produsen anggota Asohi memiliki laboratorium modern biosecurity level 3 dan telah mendapat sertifikat cara pembuatan obat hewan yang baik, sehingga kami yakin dapat memproduksi vaksin dengan kualitas yang tinggi, katanya melalui siaran persnya di Jakarta
Rakhmat mengungkapkan hingga saat ini memang belum ada vaksin flu burung untuk itik yang mendapatkan regulasi dari Kementerian Pertanian (Kemtan). Yang selama ini beredar di pasar adalah vaksin H5N1 clade 2.1.3 yang biasa digunakan untuk ayam sesuai surat edaran Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 03051/PD620/F/01/2013.
Menurutnya, pemerintah harus segera mengendalikan flu burung yang menjangkiti itik, karena telah mengakibatkan korban jiwa. Selain itu, itik merupakan reservoir yang unik untuk flu burung, karena merupakan reservoir semua subtipe H dan N virus flu burung, jelasnya.
Rakhmat juga menegaskan virus flu burung dapat berkembang biak dalam jumlah besar di dalam saluran pencernaan itik. Bahkan, itik yang terjangkit virus itu kerap kali tidak memperlihatkan gejala terjangkit virus flu burung.
Apabila infeksi dan shedding virus terjadi terus menerus virus flu burung yang tidak ganas akan menjadi ganas. Virus flu burung yang tidak pathogen dalam itik dapat menjadi virus patogenik melalui evolusi di dalam tubuh itik, tambahnya.
Selain itu, Rakhmat juga meminta pemerintah untuk segera menertibkan obat hewan dan vaksin ilegal yang ada di tengah masyarakat. Pasalnya, banyak obat yang beredar dengan memanfaatkan kepanikan dan ketidaktahuan masyarakat yang dapat merugikan peternak dan menciderai persaingan usaha obat hewan yang sehat.
Sekedar diketahui, penelitian pemerintah menunjukkan penyakit flu burung yang menyerang itik di berbagai wilayah di Indonesia sejak beberapa bulan lalu disebabkan oleh virus flu burung H5N1 clade 2.3 sub clade 2.3.2. Virus itu berbeda dengan flu burung yang menyerang ternak ayam, karena virus yang menyerang ternak ayam diidentifikasi sebagai virus H5N1 clade 2.1.3.
sumber: kont4n | editor: soegiyono