Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Terlalu Berbahaya Bergantung pada Bibit dan Bahan Pakan Impor, Saatnya Kembangkan Ayam Lokal

  • Livestock Review
  • May 12, 2013
  • One comment
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Pengembangan peternakan ayam ras di Indonesia ditopang oleh dua kategori ayam, yakni ayam ras dan ayam lokal -yang keduanya memiliki karakteristik sangat berbeda. Ayam lokal memiliki bibit asli dari dalam negeri, dengan pakan yang bisa diambil dari ransum lokal, juga hasil samping produk pertanian dan industri pertanian.
Kelebihan ayam lokal yang lain adalah ia telah beradaptasi dengan lingkungan, serta penghargaan masyarakat akan daging ayam lokal sangat tinggi karena eksotika dan citarasanya yang lebih lezat.

Hal berbeda terjadi pada ayam ras. Ayam yang marak dibudidayakan dalam skala industri ini memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pasokan dari luar negeri, baik dalam hal pakan maupun bibit ayamnya, baik grand parent stock maupun parent stock-nya.

Pembahasan tentang ayam lokal dan ayam ras tersebut mengemuka dalam Seminar Unggas Lokal yang digelar oleh Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang beberapa waktu lalu. Dalam seminar tentang unggas lokal yang digelar secara rutin tiap tahun tersebut, pakar perunggasan UNDIP Dr Edjeng Suprijatna mengatakan, ketergantungan yang tinggi terhadap bahan produksi dari impor memberi ancaman yang sangat nyata terhadap penyediaan produk daging dan telur dalam negeri. Jika pasokan bibit dan bahan paku pakan dari luar negeri tersendat atau bahkan berhenti sama sekali, maka produksi daging dan telur ayam ras domestik akan mengalami kegoncangan. Di tengah kondisi ketahanan pangan yang semakin terancam karena berbagai ketidakpastian global tersebut,” Pemanfaatan sumber daya genetika ternak lokal dan pemanfaatan bahan ransum lokal serta hasil samping pertanian dan industri pertanian, menjadi suatu keharusan untuk menjaga sistem penyediaan pangan,terutama pangan sumber protein hewani,” tandas Suprijatna.

Permasalahan yang kerap dihadapi dalam upaya pengembanan ayam lokal, paparnya, yakni sistem pemeliharaan yang masih bersifat ekstensif tradisional, produktifitas ayam lokal yang belum optimal, kualitas bibit yang beragam, ketersediaan bibit yang terbatas, standar kebutuhan ransum yang belum terpenuhi, serta program pencegahan penyakit yang belum tersusun secara baku.

Alternatif solusi

Berbagai kendala tersebut bukan merupakan penghalang bagi kemandirian peternakan ayam dalam negeri, namun harus dihadapi dan dicari solusi penyelesaiannya. Suprijatna memberi beberapa alternatif strategi pengembangan ayam lokal agar bisa lebih maju dan menjadi andalan pengembanan industri peternakan ayam Indonesia di masa depan. Strategi itu yakni perbaikan sistem pemeliharaan, perbaikan mutu genetik, perbaikan mutu pakan, peningkatan skala usaha dan spesialisasi usaha, pencegahan polusi dengan memanfaatkan herbal dan ransum rendah protein.

Dalam hal perbaikan manajemen, Suprijatna menekankan perlunya pemeliharaan ayam lokal secara intensif ataupun ekstensif melalui pengembangan kelompok ternak ayam lokal berskala rumah tangga. “Pemeliharaan ayam lokal harus selalu  berorientasi pada pasar,” jelasnya. Di samping itu, dalam hal penyediaan bibit, diarahkan untuk secara intensif menghasilkan bibit ayam lokal yang telah dikurangi sifat mengeram dan sifat kanibalnya.

Perbaikan mutu genetik juga harus dilakukan. Targetnya yakni, agar bisa dihasilkan suatu ayam lokal yang memiliki kualitas tinggi (quality indigenous chickens), serta mampu menghasilakn ayam lokal hibrida (comercial stock) sebagai ayam ras berbasis genetika lokal. Perbaikan mutu genetika ini, jelas Suprijatna, dapat dilakukan dengan metokde comercial stock atau pemurnian galur ayam lokal, atau dilakukan dengan quality indegenous, yakni melalui program seleksi bibit yang ketat serta melakukan crossing antar ayam lokal unggul. red

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Kebijakan Industri Persusuan akan Ditinjau Ulang

  • Livestock Review
  • May 11, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ini Dia Karakteristik Ayam Lokal Indonesia

  • Livestock Review
  • May 13, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.