Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Kebijakan Industri Persusuan akan Ditinjau Ulang

  • Livestock Review
  • May 11, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, News. Kementerian Pertanian berencana meninjau ulang berbagai kebijakan yang terkait dengan produksi susu segar karena berpotensi terus menyusut. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan produksi susu segar dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.“Produksi susu segar kita kecil sekali, hanya 30% dari kebutuhan, sisanya sebesar 70% itu kita impor,” ujarnya baru-baru ini. Produksi susu segar dalam negeri, lanjutnya, berpotensi terus menyusut. Pasalnya, harga susu segar yang tidak kompetitif bisa berimbas pada menurunnya minat peternak memelihara sapi perah.

Data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan menyebutkan populasi sapi perah tahun lalu mencapai 621.980 ekor. Jumlah tersebut tumbuh tipis 4,15% dibandingkan dengan populasi di tahun sebelumnya sebesar 597.213 ekor.

Sementara itu, dilihat dari persebarannya, populasi sapi perah masih terkonsentrasi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Populasi di ketiga daerah tersebut mencapai 609.953 ekor, atau setara dengan 98,07% dari total populasi sapi perah nasional.

Rusman optimistis pemerintah bisa meningkatkan produksi susu nasional. Menurutnya, saat ini Kementan sedang mempertimbangkan beberapa opsi guna merealisasikan tujuan tersebut. “Rendahnya harga ini bisa kita atasi, mungkin perlu ditinjau lagi apakah perlu insentif. Macam-macam bentuk instrumennya, bisa insentif atau juga semacam Harga Patokan Pembelian,” imbuhnya.

Selain dihadapakan pada rendahnya harga, perkembangan produksi susu nasional juga terkendala pemasaran. Rusman mengatakan sistem pemasaran susu segar saat ini sudah jauh berubah. “Pemasaran susu segar juga bermasalah karena konsumen kita tidak mendukung. Anak-anak sekarang lebih suka susu bubuk daripada susu segar,” ungkapnya.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: b15nis | editor:sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Di Balik Bisnis Unggas yang Menggiurkan III

  • Livestock Review
  • May 10, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Terlalu Berbahaya Bergantung pada Bibit dan Bahan Pakan Impor, Saatnya Kembangkan Ayam Lokal

  • Livestock Review
  • May 12, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.