Livestockreview.com, Bisnis. Potensi bisnis peternakan sapi di dunia ternyata lebih besar dari bisnis sawit dunia. Membandingkan dua jenis komoditi ini,Pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Juan Permata Adoe dalam sebuah Forum Group Diskusi di Kementerian Pertanian pada 10 Feb lalu menjelaskan, pasar ekspor sapi potong bahkan mengalahkan nilai pasar ekspor Crude palm oil (CPO).Nilai pasar ekspor sapi/daging sapi yang didominasi oleh Brazil,Australia,Argentina, dan Selandia Baru adalah bernilai USD 13.186.178.000. Bandingkan dengandari nilai ekspor CPO dari produsen utama Indonesia, Malaysia, Belanda, dan Papua Nugini yang sebesar USD 11.872.400.000.
Membandingkan kedua komoditi ini, masing-masing punya keungggulan masing-masing: Kelapa sawit memiliki ketersediaan lahan yang sangat luas dan air yang mencukup,daya dukung alam yang baik,potensi pasar dalam negeri yang cukup besar,Ketersediaan tenaga kerja, dan hanya ada sedikit negara yang memiliki potensi untuk menjadi pemain besar di bisnis ini.
Bisnis sapi Potong pun memiliki keunggulan-keunggulan: ketersediaan lahan yang sangat luas dan air yang cukup, iklim yang sangat mendukung,tidak ada kekeringan berkepanjangan, banjir besar maupun musim dingin yang mengharuskan pengusaha untuk menghentikan sementara bisnisnya maupun melakukan cut loss besar-besaran,ketersediaan bahan pakan yang melimpah dari limbah pertanian dan perkebunan,potensi pasar dalam negeri yang sangat besar, dan ketersediaan tenaga kerja.
Namun untuk ke depan, dalam pengembangan lebih lanjut, bisnis kelapa sawit tidaklah sebagus sapi potong. Kendala bisnis kelapa sawit ke depan yakni ketersediaan lahan untuk pengembangan lebih lanjut semakin terbatas,alih fungsi lebih lanjut kawasan hutan menjadi areal perkebunan baru tidak dapat dilanjutkan lagi,perkebunan kelapa sawit yang dituduh bertanggung jawab atas perusakan lingkungan, krisis air, dan terancamnya kelestarian spesies tertentu (Orangutan).
Bandingkan dengan bisnis sapi potong yang ketika dikembangkan lebih lanjut, maka ketersediaan masih sangat memadai.Dengan pola intensif (feedlot), kebutuhan lahan tidak terlalu luas Pengembangan sapi potong dengan diintegrasikan dengan perkebunan, terutama sawit sangat menguntungkan. Keunggulan lain yakni ketersediaan pakan yang melimpah dari limbah pertanian. Arah kebijakan yang diusulkan Juan Permata yakni pengembangan ke industri hulu (pembibitan) untuk menurunkan ketergantungan pada impor. follow our twitter: @livestockreview
penulis & editor: indartono