Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Peternak Indonesia belum Berpikiran Bisnis

  • Livestock Review
  • Aug 8, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

LIvestockreview.com, Referensi. Perilaku peternak di Indonesia umumnya masih berbasis investasi dan tidak fokus pada tujuan bisnis, akibatnya mereka tidak memprediksi kebutuhan masyarakat akan daging sapi. Oleh karenanya, pemerintah harus mengajari peternak dan mengubah perilaku peternak menjadi mengerti bisnis.Perilaku itu bisa diubah, di antaranya lewat pembentukan bisnis yang bersifat kolektif. Contohnya yakni dengan 1.000 induk sapi yang sudah ada di peternak kecil per usaha kolektif, dibimbing secara per kolektif.

Pembimbingan kolektif tersebut sangat perlu, terlebih kalau melihat hasil survei karkas tahun 2012 yang memperlihatkan sebanyak 85 persen sapi-sapi milik peternak ternyata tergolong kurus dan sedang.

Karkas adalah bagian dari hewan potong yang disembelih setelah kepala dan kaki dipisahkan, dikuliti, serta isi rongga perut dan dada dikeluarkan. Sebenarnya Indonesia pernah swasembada daging pada tahun 1990 dengan produksi ternak domestik mencapai 99,32 persen. Namun, kemudian terjadi penurunan terus menerus pada produksi domestik hingga “supply” (pasokan) sapi lokal hanya 70 (data tahun 2011).

Penurunan populasi sapi ada kaitannya dengan perbaikan genetik sapi Indonesia dalam hal penggemukan. Jika bibit sapinya jelek, kata dia, diberi pakan sebanyak apapun hasilnya akan jelek alias sapi tidak gemuk. Karena itu untuk mensukseskan program itu, kebijakan swasembada harus diubah, yakni dengan adanya kebijakan tarif dan kuota impor, subsidi produksi dan perbaikan teknologi. Kebijakan tarif terasa lebih “fair”, karena kalau terus-terusan impor dan dan tarif dilepas maka lima tahun ke depan peternakan Indonesia akan hancur.

Solusi lain yakni dengan menjalankan beberapa metoda yakni dengan mengkombinasikan perbaikan teknologi, yakni peningkatan dosis inseminasi buatan (IB) 25 persen, peningkatan impor sapi bibit 20 persen, penurunan suku bunga pinjaman 4 persen, penurunan impor sapi bakalan 25 persen dan penurunan impor daging sapi 35 persen.

Namun yang perlu diingat, metoda itu jika diterapkan dengan baik dan benar, tahun 2014 masih belum bisa tercapai swasembada, karena produksi domestik baru 80 persen. Swasembada akan dicapai tahun 2021 dengan catatan kebijakan dilakukan dan peningkatan permintaan konstan.

sumber: ant4ra | editor: diana mandagi

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Program Swasembada Daging 2014 VS Impor Sapi Potong

  • Livestock Review
  • Aug 7, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Ini Tips Belanja Telur

  • Livestock Review
  • Aug 9, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Kemeriahan Festival MBKM 2.0 di Fakultas Peternakan UGM

  • Jan 7, 2022
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Semangat Merantau Para Peserta Magang Perunggasan WBA

  • Dec 31, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pengembangan Manggot sebagai Biokonversi Sampah dan Alternatif Bahan Pakan Ternak

  • Dec 22, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Mempersiapkan Sarjana Peternakan sebelum Terjun ke Dunia Kerja

  • Dec 16, 2021
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Kampus

Cattle Buffalo Club Fapet UNPAD Gelar Entrepreneurial Zone 2021

  • Nov 21, 2021

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • news
    Tingkatkan Ketrampilan Mengelola Pakan, Peternak Sulsel & NTB Mendapatkan Pelatihan dari UGM
  • 2
    • Fokus Utama
    • news
    Sustainable Integrated Farming, Manfaatkan Limbah Sayuran menjadi Media Maggot untuk Pakan Ternak
  • 3
    • Fokus Utama
    • news
    Mengembangkan Potensi Besar Sapi Madura
  • 4
    • Fokus Utama
    • Opini
    Menunggu Nasib Keberlangsungan Perunggasan yang Tumbuh tanpa Pembangunan
  • 5
    • Fokus Utama
    • news
    Pakar Persusuan Ingatkan untuk Tidak Membabi Buta (Panic Buying) dalam Membeli Susu
 

Instagram

livestockreview
....Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia....
Pengetahuan tentang manajemen closed house tentunya akan lengkap apabila disertai dengan cara terjun langsung ke lapangan. Dengan magang ke perusahaan langsung akan memberikan banyak pelajaran secara nyata bagaimana manajemen itu sendiri.
Mengapa meri (anak bebek) berenang di belakang induknya? Yukk simak...
Terima kasih Ibu Bapak Guru atas kesabaran, kebaikan, dan dedikasi yang tiada henti diberikan
Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dannperi keadilan.
Semnas X HITPI 2021
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.