Livestockreview.com, Opini. Sekarang sudah di akhir bulan Desember, ini artinya tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk masuk ke tahun 2014. Result dari PSDS-2014 akan kita bisa cermati bersama setelah selama beberapa tahun telah kita simak bersama perjalanannya.
Bagi saya ini bukan mengenai apakah di tahun 2014 Republik ini akan dicanangkan sebagai Negara dengan predikat mampu Swasembada Daging atau tidak. Swasembada berarti kondisii Negara yang mampu memenuhi 90% kebutuhan daging nasional. Namun, pada dasarnya angka presentase 90% ini yang menjadi tolak ukur keberhasilan program ini tidak pernah jelas spesifikasi mana sapi yang siap potong atau hanya berada di peternak rakyat yang hanya akan dijual ketika harga di pasaran tinggi dan mungkin hanya sekadar berpindah tangan.
Oleh karena itu ijinkan saya untuk menutup tulisan ini dengan mengutip kembali apa yang sempat saya tanyakan waktu itu, bahwa apakah program ini hanyalah program utopis dari segelintir orang di kementerian yang terlalu dipaksakan untuk dijalankan ke masyarakat? Atau bahkan program ini hanyalah sebagai bentuk politik anggaran dengan dalih mengenai kedaulatan pangan?
Toh jika kita berbicara kedaulatan pangan bukankah kita sebaiknya lebih fokus kepada masalah kesejahteraan rakyat yang utamanya di sini adalah peternak dari pada hanya jargon utopis mengenai kedaulatan pangan? Jadi sekali lagi mari kita kaji bersama kembali mengenai objek dari program Swasembada ini? Toh percuma program ini kita jalankan untuk tahun ini atau berapa tahun kedepan lago namun untuk hal yang paling mendasar mengenai sasaran dari program ini sendiri kita masih sama-sama bias. Mari kita kaji dan bahas bersama. (HABIS)
muhamad yuda pradana, mahasiswa fakultas peternakan universitas gadjah mada, yogyakarta | editor: sugiyono
follow our official twitter: @livestockreview | follow our official instagram: livestockreview