Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Opini

Pertanyaan Saya Mengenai Obyek Swasembada yang Tidak dijawab oleh Direktur Budidaya Ternak Dirjen Peternakan (Bag II)

  • Livestock Review
  • Dec 28, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Opini. Berdasarkan release BPS September 2013 lalu, Kondisi peternak kita di lapangan hanya memiliki sapi dengan rata-rata 2 sampai 3 ekor. Dengan kepemilikan 2 sampai 3 ekor ini mereka hanya cenderung memiliki ketertarikan terhadap fluktusai harga jual sapi mereka di pasaran di banding dengan sekadar untuk memenuhi target populasi (Swsembada) ternak secara nasional.

Jadi ketika harga daging di pasaran naik tingkat keinginan mereka untuk menjual akan naik pula, sesuai pola pikir yang berkembang di masyarakat bahwa ternak adalah rojo koyo atau bahasa paling mudah adalah mereka hanya gunakan ternak mereka sebagai tabungan saja. Bahkan hal yang paling radikal adalah mereka tidak pernah tahu mengenai adanya program swasembada itu sendiri, monggo jikalau ada kesempatan mari kita survei mengenai hal yang satu ini.

Oleh karena itu kembali lagi yang ingin saya tanyakan dan tekankan di sini adalah apakah program ini hanyalah program utopis dari segelintir orang di kementerian yang terlalu dipaksakan untuk dijalankan ke masyarakat? Atau bahkan program ini hanyalah sebagai bentuk politik anggaran dengan dalih mengenai kedaulatan pangan?

Toh jika kita berbicara kedaulatan pangan bukankah kita sebaiknya lebih fokus kepada masalah  kesejahteraan rakyat yang utamanya disini adalah peternak dari pada hanya jargon utopis mengenai kedaulatan pangan? Jadi sekali lagi mari kita kaji bersama kembali mengenai obyek dari program Swasembada ini? Toh percuma program ini kita jalankan untuk tahun ini atau berapa tahun kedepan lagi namun untuk hal yang paling mendasar mengenai sasaran dari program ini sendiri kita masih sama-sama bias. Terima kasih bapak, saya hanya butuh pencerdasan mengenai hal ini.”

Respon tetaplah respon, bagaimanapun dan seperti apapun itu. Apakah memberi pemahaman kepada penanya atau hanya sekadar menggugurkan kewajiban. Mungkin poin kedualah yang saya dapati disana, Bapak Fauzi Luthan sama sekali tidak memberikan jawaban terkait pertanyaan saya. Ketika di akhir forum saya temui beliau di belakang dan saya tanya kembali mengenai obyek dari program ini. Beliau menjawab peternak, ketika saya lanjutkan mengenai alasannya, hanya jawaban retorik yang saya dapatkan. (BERSAMBUNG)

muhamad yuda pradana, mahasiswa fakultas peternakan universitas gadjah mada, yogyakarta | editor: sugiyono

follow our official twitter: @livestockreview  |  follow our official instagram: livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Wuahhh….Indonesia Butuh 8 Ribu Tenaga Dokter Hewan Lagi !

  • Livestock Review
  • Dec 27, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Pertanyaan Saya Mengenai Obyek Swasembada yang Tidak dijawab oleh Direktur Budidaya Ternak Dirjen Peternakan (Bag III-HABIS)

  • Livestock Review
  • Dec 29, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.