Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mewaspadai Bahayanya Antraks

  • Livestock Review
  • Mar 12, 2011
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Usaha peternakan di Jawa Tengah kembali diguncang wabah antraks (anthrax) setelah ditemukannya pada 9 warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali setelah makan daging sapi yang sakit. Berdasarkan data Dinkes Pemkab Boyolali, tahun 1992 wabah antraks pernah terjadi di kabupaten itu,  tepatnya Desa Kopen Kecamatan Teras.Saat itu 25 orang dinyatakan positif terjangkit, 18 di antaranya meninggal. Ini membuktikan bahwa antraks bisa menimbulkan bahaya laten bagi daerah yang sudah pernah terjangkit sebelumnya. Laten dalam arti ’’tersembunyi’’ dan berisiko berjangkit kembali. Mungkin inilah istilah yang tepat untuk wabah antraks seperti yang menyerang ternak di Boyolali belakangan ini.

Penyakit antraks sangat ditakuti karena bisa menyerang semua jenis ternak, seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan babi. Penyebabnya adalah bakteri yang dapat mematikan ternak, mudah menyebar, sulit dimusnahkan, dan bersifat zoonotik (dapat menular pada manusia).

Kasus wabah an-traks menimbulkan beberapa dampak negatif, di antaranya peternak khawatir akan nasib ternak mereka yang merupakan sumber mata pencaharian. Peternak dari daerah yang terkena wabah akan kesulitan menjual ternaknya keluar daerah sampai ada keputusan dari dinas terkait.
Peternak dari daerah lain pun khawatir penyakit itu menular, termasuk imbasnya pada penurunan konsumsi daging sapi dalam kurun waktu tertentu. Antraks merupakan sebagian dari keluarga basillus-bacterium dengan bentuk panjang.

Nama ilmiahnya Bacillus anthracis berukuran agak besar, 1-1.5um x 4-10um. Bakteri tersebut bisa dibiakkan baik secara aerobik (dengan oksigen) ataupun anaerobik (tanpa oksigen) dan mempunyai gen serta ciri-ciri menyerupai Bacillus cereus, sejenis bakteri yang biasa didapati dalam tanah di seluruh dunia.Juga menyerupai Bacillus thuringiensis, patogen kepada larva Lepidoptera. Antraks merupakan bakteri yang pertama dibuktikan sebagai puncak penyakit dan dapat membentuk spora yang tahan lama.

Provinsi endemis antraks

Sejarah penyakit itu masih samar-samar. Namun,  para ahli menduga penyakit itu  sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, dan masuk kali pertama kali ke Indonesia tahun 1884 dengan menyerang ternak kerbau di Telukbetung Sumatra, sebagaimana diberitakan oleh Javanesche Courant.

Menurut Kementerian Pertanian (2001), di Indonesia ada 10 provinsi daerah endemis yakni Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Irian Jaya.
Langkah Pencegahan
Ternak yang terserang bisa ditandai dengan gejala suhu tinggi, gemetar, tampak gelisah, tidak mau makan, susah bernapas, detak jantung tidak beraturan, selalu terjatuh, ada pembengkakan di leher dan sisi lambung, serta mati mendadak dalam waktu 1-2 hari. Ternak yang mati oleh penyakit itu tidak boleh disayat karena bakterinya akan menyebar ke tanah, dan bertahan hidup dalam bentuk spora selama 30-50 tahun. Bakteri Bacillus anthracis ini tidak mati walapun direbus dalam air panas 100 derajat Celcius.

Penularan pada manusia dapat terjadi karena mengonsumsi daging yang sudah terkena bakteri, adanya kontak dengan hewan yang sakit , atau terkena tanah yang tercemar bakteri. Bakteri penyakit itu bisa masuk ke tubuh manusia melalui kulit, paru-paru, atau saluran pencernaan.
Gejala umum pada manusia berupa luka berwarna hitam, yang makin lama makin meradang, berbentuk bisul atau borok di kulit, juga mengalami halusinasi buruk, dan pernapasannya terganggu.

Mengingat sifat laten penyakit tersebut, perlu langkah pencegahan dan pengendalian tepat secara kontinu, danmerupakan tugas dan tanggung jawab bersama semua pihak, seperti dinas yang terkait, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), balivet, asosiasi peternak, pedagang ternak, perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Kedokteran dan juga kesadaran masyarakat sebagai konsumen.

Tindakan pengendalian bisa dilakukan dengan mengobati hewan yang terjangkit, vaksinasi, pengawasan lalu lintas ternak, pengawasan rumah pemotongan hewan, dan penyuluhan. Pemerintah harus berani mengganti ternak yang sakit antraks agar tidak ’’disalahgunakan’’, disembelih dan dijual hingga dagingnya beredar.

SM | Dedy Winarto SPt MSi, Staf  Pengajar  Peternakan Universitas Muhammadiyah Purworejo

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Impor Daging akan Diperketat per April 2011

  • Livestock Review
  • Mar 7, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Pemeliharaan Intensif Tingkatkan Produksi Telur Ayam Kampung

  • Livestock Review
  • Mar 13, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.