Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Opini

Menilik Prospek Agribisnis Semen Beku Ternak di Indonesia

  • Livestock Review
  • Jun 17, 2013
  • No comments
  • 17 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, opini. Teknik pembiakan ternak dengan Inseminasi Buatan (IB) memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan kawin alami. Di antaranya adalah pelebaran mutu genetik ternak, yakni seekor pejantan mampu mengawini ribuan ekor betina dalam 1 tahun, bisa mengawini betina yang letaknya di lain pulau, recording atau silsilah pejantan dan induk lebih jelas, dan mencegah penyebaran penyakit yang bisa menular lewat kawin suntik. Bagi para peternak, teknik IB relatif lebih hemat biaya.

Prospek Inseminasi Buatan di Indonesia sangat bagus, terutama sejak tahun lalu. Pemerintah telah mencanangkan swasembada daging, masyarakat Indonesia butuh daging dengan kualitas baik yang mengharuskan bersumber dari sapi kualitas unggul. Di sisi lain, peternak membutuhkan bibit unggul.

Ahli pembibitan ternak Drh. Maideswar, M.Si mengatakan, di Indonesia, lembaga pemerintah yang memprodukasi semen bektu ternak adalah Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang berdiri sejak tahun 1976. BBIB Singosari yang memiliki motto ‘setetes mani sejuta harapan’, berkomitmen memberikan yang terbaik bagi dunia peternakan Indonesia.

Lebih jauh Maideswar mengatakan, tingkat keberhasilan IB tergantung dari dari beberapa hal, antara lain kualitas semen. Semen segar dari pejantan harus dianalisa terlebih dahulu apakah kualitasnya telah memenuhi standar. Faktor penentu lain yakni keterampilan petugas/bull master, petugas IB, dan kondisi sapi yang akan di-IB. Khusus untuk peternak, jika sapi betina telah mulai birahi, peternak harus segera melapor kepada petugas IB untuk bisa segera di-IB.

Kondisi sapi betina yang akan di-IB juga menentukan tingkat keberhasilan dari IB. Sapi betina yang sedang birahi kondisinya harus memungkinkan untuk di-IB. Bagi sapi betina yang sudah 3x dilakukan IB, dan tidak berhasil juga, maka harus diberikan treatment. Namun demikian, sebelumnya harus melihat kondisi sapi. Apabila induk sapi terlalu kurus, harus diperbaiki kondisi berat badannya. Jika terdapat kelainan birahi atau organ reproduksinya, harus diobati. Jika telah tercapai kondisi yang sesuai, baru diberikan suntikan FSH. Jika setelah diberikan suntikan FSH lalu dilakukan IB lagi sapi tersebut tidak juga berhasil bunting, maka sapi tersebut sebaiknya dijadikan sapi penggemukan saja untuk kemudian disembelih untuk diambil dagingnya.

Di BBIB Singosari, permintaan terhadap semen sapi Bali sangat banyak, terutama dari daerah di luar Bali. Jumlah pejantan sapi Bali di BBIB Singosari sampai saat ini ada 21 ekor, sedang diusahakan agar bertambah menjadi 50 ekor. Penting untuk diperhatikan, sapi-sapi pejantan di BBIB Singosari dipelihara dan dirawat dengan baik. Kuku sapi dipotong secara rutin, diusahakan mencegah jangan sampai kukunya mencederai sapi tersebut saat sedang berjalan atau menggaruk tubuhnya.

Perawatan sapi pejantan yang lain yakni dengan memandikan sapi dilakukan 2x setiap hari, rutin dibersihkan daerah penis pejantan. Sapi-sapi yang dikandangkan tersebut harus diberikan exercise rutin setiap hari, agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga juga agar sapi tersebut tidak mengalami stres yang mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas semen.

putu indra budi setiawan, mahasiswa fakultas peternakan universitas udayana, denpasar bali  | editor: soeparno

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Minum Susu Kok Mulas, Kenapa Ya….

  • Livestock Review
  • Jun 16, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Catatan dari Program Magang Peternakan di Australia

  • Livestock Review
  • Jun 18, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.