Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Minum Susu Kok Mulas, Kenapa Ya….

  • Livestock Review
  • Jun 16, 2013
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Rasanya tak perlu diragukan lagi khasiat produk hasil ternak, yakni susu bagi kesehatan umat manusia. Para pakar kesehatan sejak lama telah mengenali kandungan nutrisi susu yang penting untuk tubuh. Sayangnya, tidak semua orang bisa mengonsumsi susu yang lezat itu.Sebagian orang mengalami rasa mulas, kembung, bahkan diare setelah menenggak segelas susu atau produk makanan berbahan susu. Gejala ini disebut juga dengan laktosa intoleran.

Laktosa intoleran terjadi ketika tubuh seseorang tak mampu mencerna laktosa, komponen gula alami yang terdapat dalam produk susu. Ketidakmampuan ini bisa disebabkan oleh kurangnya atau tidak mampunya tubuh memproduksi laktase, yaitu salah satu enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel di usus kecil yang bertugas memecah gula susu menjadi bentuk yang lebih mudah untuk diserap ke dalam tubuh. Kondisi ini disebut juga defisiensi laktase (Lactase deficiency).

Gejala laktosa intoleran bisa ringan seperti sekadar mual, tetapi juga bisa menyebabkan diare. Meski belum ada obat untuk mengatasi kondisi ini, tetapi banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghindari munculnya gangguan ini.

Yang patut diingat, Laktosa intoleran berbeda dengan alergi susu. Laktosa intoleran berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh memecah laktosa, sedangkan alergi susu sebenarnya sangat jarang terjadi. Alergi susu lebih terkait dengan sistem imun tubuh.

Seseorang yang alergi susu, ketika minum susu, tubuhnya akan mengenali protein dalam susu sebagai benda asing dan dianggap musuh. Tubuh lalu meresponsnya untuk melawan protein itu sehingga timbullah reaksi alergi.

Gejala alergi susu biasanya adalah kulit gatal, merah, bengkak, bahkan bisa menyebabkan penderitanya sesak napas. Gejala lainnya adalah masalah pada pencernaan. Itu sebabnya banyak orang yang sering salah membedakan laktosa intoleran dengan alergi susu.

penulis: r1ndang   | editor: soeparno

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Susu Saja Tidak Cukup untuk Mencukupi Seluruh Kebutuhan Gizi Manusia

  • Livestock Review
  • Jun 15, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Menilik Prospek Agribisnis Semen Beku Ternak di Indonesia

  • Livestock Review
  • Jun 17, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.