Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Menderita Tekanan Darah Tinggi? Batasi Konsumsi Daging

  • Livestock Review
  • Oct 17, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Produk Olahan. Dari sekian banyak jenis daging, daging kambing seolah menjadi momok yang paling menakutkan. Penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi umumnya menghindari kambing, tetapi masih mengonsumsi daging lainnya.

Daging kambing sebenarnya tidak lebih berbahaya dibanding sapi atau ayam. Namun, konsumsi daging kambing di masyarakat memang relatif lebih sering sehingga jenis inilah yang kemudian jadi sasaran.
“Justru lemak daging kambing lebih rendah dibanding sapi atau ayam. Sedangkan untuk kolesterol hampir sama,” kata Ahli gizi Ati Nirwanawati SKM, MARS. Dengan rendahnya kandungan lemak, maka protein dalam daging kambing lebih kecil dibanding sapi.

Lemak yang terkandung dalam daging kambing adalah 9,2 per 100 gram. Angka ini lebih kecil daripada lemak yang terkandung dalam sapi, yaitu 14 per 100 gram. Daging ayam mengandung lemak paling tinggi, yaitu 25 per 100 gram. Sedangkan ikan memiliki kandungan lemak paling rendah, yaitu 4,5 per 100 gram.

Daging ayam, kambing, ataupun sapi memiliki kadar kolesterol yang sama, yaitu 70 per 100 gram. “Karena itu, penderita hipertensi wajib membatasi konsumsi semua jenis daging, tidak hanya kambing. Cukup 50 gram per satu kali makan,” kata Ati.

Porsi ini setara dua sampai tiga tusuk sate tanpa lemak, atau semangkuk kecil gulai daging tanpa kuah. Ati juga menyarankan pemilihan hidangan tanpa santan untuk menjaga kesehatan penderita hipertensi.

penulis: septian w4hyu | editor: sitoresmi fauzi

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Opini

Keseimbangan Populasi Ternak Pasca Idul Adha

  • the editor
  • Oct 16, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Diuji Coba, Asuransi 120 Ekor Sapi

  • Livestock Review
  • Oct 18, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.