Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Membangun Industri Penghasil Susu Domestik, Antar Kementerian di Kabinet Indonesia Bersatu II Tidak Kompak

  • the editor
  • Jan 3, 2012
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Pembangunan industri dan bisnis peternakan sapi perah sebagai penghasil susu, saat ini masih jalan di tempat. Pemerintah yang seharusnya menjadi pemicu pembangunan peternakan sapi perah domestik, justru menjalankan programnya sendiri-sendiri, alias tidak kompak.Padahal, mereka adalah satu kesatuan dalam pemerintahan kabinet Indonesia Bersatu II di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Y.

Dalam catatan akhir tahun 2011 Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), anggota Pengurus Besar ISPI Teguh Boediyana menengarai, saat ini masih sangat terbaca kentalnya egosime sektoral dan kurang seriusnya instansi pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu II di bidang yang terkait industri persusuan.

Ini tercermin antara lain tidak padunya kerjasama antara lembaga pemerintah seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kantor Menteri Koordinator Perekonomian. Kementerian Perindustrian yang cenderung untuk lebih “ membina” bidang industri atau manufaktur persusuan, termasuk mengupayakan bea masuk (BM) susu menjadi hanya 0 persen.

Hal ini jelas merugikan peternak domestik yang seharusnya dilindungi dari serbuan susu impor. Contoh lain yakni Kementerian Pertanian yang masih fokus ke PSDS 2014 dan lebih menitikberatkan pada kelompok peternak dengan program bantuan sosial (bansos). Kelompiok tani/ternak hanya sekadar menjadi ikon, dan mengabaikan kelembagaan lain. Contoh berikutnya adalah Kementerian KOperasi dan UKM yang tugas sebenarnya membina dan membangun lembaga koperasi, terlalu asyik dengan pengembangan UKM – tidak memikirkan pengembangan lembaga koperasi.

Sedang Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, yang harusnya berperan sebagai “dirigen” dan melakukan koordinasi instansi terkait dan membina persusuan, sampai saat ini bahkan belum dapat berperan seperti yang diharapkan.  follow our twitter: @livestockreview

 sumber: pb ispi | editor: soegiyono

 

the editor

Menyelesaikan kuliah di Universitas Gadjah Mada Fakultas Peternakan Yogyakarta, pada 2006 bersama beberapa para ahli teknologi pangan merintis pendirian majalah teknologi dan industri pangan.Minat yang disukai adalah dalam hal jurnalistik, pangan, peternakan, wira usaha dan teknologi.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Impor Susu Indonesia 75%, Pemerintah Belum Mengerjakan PR -nya

  • the editor
  • Jan 2, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

Unduh File-file Presentasi Catatan Akhir Tahun ISPI

  • the editor
  • Jan 5, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.