Livestockreview.com, Bisnis. Bisnis peternakan sapi perah sangat cerah, karena kebutuhan susu di Indonesia sangat tinggi, yang hal ini terlihat dari konsumsi susu per kapita yang rendah, yang berpotensi kebutuhannya terus meningkat. Di sisi lain, produksi susu dalam negeri baru 25% bisa dicukupi dari dalam negeri, dan mayoritas, yakni 75% masih impor.Indonesia yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah, sangat berpotensi untuk berswasembada susu, tidak perlu impor. Namun hal itu harus ada desain besar (grand design) yang komprehensif, dengan mensinergikan kekuatan seluruh pelaku yang terkait, dukungan politik dari pemerintah, dan komitmen yang jelas dan tegas dari pemegang otoritas pembangunan peternakan di Indonesia.
Dalam catatan akhir tahun ISPI yang dikemukakan oleh pengurus teras ISPI Teguh Boediyana, dikemukakan bahwa secara umum dapat dikatakan tidak ada hal-hal yang menonjol untuk mengatasi masalah klasik yang ada. Permasalahan masih seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah belum mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) -nya. Kegiatan berbagai instansi Pemerintah yang terkait dengan persusuan baru sebatas hanya berupa seminar, lokakarya, atau pertemuan yang pada hakekatnya masih dalam bentuk wacana. Belum ada aksi nyata di tingkat lapangan. Sudah begitu, hingga kini tidak ada kebijakan baik makro ataupun mikro yang cukup spektakuler untuk mengatasi masalah yang dihadapi peternak sapi rakyat khususnya. Kemana saja pemerintahan selama ini? follow our twitter: @livestockreview
sumber:pb ispi | editor: soegiyono