Livestockreview.com, Berita. Konsumsi susu di Indonesia masih rendah dibanding negara-negara Asia lainnya. Dibandingkan Malaysia yang mengkonsumsi 30 liter dan Vietnam yang 12 liter per kapita per tahun, maka Indonesia baru mencapai 55 gelas per kapita per tahun.
Padahal, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 225 juta. Sehingga,konsumsi susu 10 liter tersebut menuntut pemenuhan kebutuhkan susu nasional setara susu segar 6,4 juta liter/ hari. “Sedangkan produksi susu nasional saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan susu nasional sebesar 23,45% atau 2,1%/kapita/tahun, sehingga sisanya 76,55% masih impor,” kata pengajar Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta Dr Nurliyani dalam seminar bertajuk “Hanya Susu Segar Untukku di Yogyakarta belum lama ini. Seminar dihadiri oleh guru-guru dan wali murid SD dan TK, Dinas Pertanian DIY dan Kabupaten Sleman, dosen dan para mahasiswa.
“Karenanya dengan HSN diharapkan dapat memicu peternak sapi perah agar menghasilkan susu berkaulitas dan berkuantitas lebih banyak lagi. Andai saja program peningkatan produksi susu berhasil tentu produksi susu Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri sehingga dapat menekan impor susu,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengharapkan, pencanangan HSN dapat dimanfaatkan sebagai payung besar bagi kegiatan yang dapat meningkatkan persusuan nusantara. Pemerintah Indonesia pun pada tahun 2014 berharap konsumsi susu segar dapat meningkat menjadi 40% dari kebutuhan susu dalam negeri.
Hal itu tentu menuntut produksi susu dalam negeri sebanyak 2,9 juta liter/hari dari 290 ribu sapi perah laktasi (dari populasi 530 ribu ekor sapi perah).
penulis: dinda khairunisa | editor: soegiyono