Livestockreview.com, Bisnis. Perhelatan internasional Indo Livestock 2012 Expo dan Forum, perlu dibarengi dengan inovasi terus menerus. Terobosan tiada henti tanpa batas sangat dibutuhkan demi memajukan dunia peternakan dan pertanian Indonesia. Pameran ini jangan sampai dijadikan seremonial belaka.
Demikian benang merah sambutan Opening Ceremony yang disampaikan Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, adinterm, Ir. Banun Harpini, M.Sc mewakili Menteri Pertanian RI Ir. Suswono, kemarin (4/7). Apalagi, lanjut Banun, setiap tahun agenda ini selalu diminati dan direspon positif seluruh pihak. “Saya yakin, produk lokal kita mampu bersaing dengan produk luar negeri,” katanya.
Ia melanjutkan, pameran yang turut menyajikan teknologi terkini kiranya harus mampu menjadi inspirasi bagi seluruh insan peternakan dan pertanian di Tanah Air. Namun perlu diingat, untuk melancarkan misi pembangunan pertanian dan peternakan harus pula tetapikan lingkungan demi generasi berikut. “Liberalisasi pertanian yang dilakukan banyak negara luar tidak sepenuhnya menciptakan kondisi aman di negara berkembang seperti Indoensia. Karenanya untuk memajukan industri ini, kita wajib menjaga lingkungan dan menjadikannya prioritas. Indo Livestock 2012, yang sudah digelar ketujuh kalinya ini, perlu digali manfaatnya, dikembangkan lini bisnisnya, dan dicari ilmunya,” ujarnya.
Kepada para peneliti, pemerintah berharap adanya peningkatan sinergi untuk terus melakukan penemuan-penemuan mutakhir demi mewujudkan pembangunan peternakan dan pertanian Indonesia di waktu mendatang. “Kita harus mendarmabaktikan tenaga, pikiran dan segenap usaha kita untuk misi pembanguan ini.”Untuk mendukung perhelatan akbar ini, PT Napindo Media Ashatama sebagai penyelenggara telah menyiapkan varian kegiatan. Sebut saja, seminar, workshop,dialog, dan sebagainya. Sejumlah seminar menarik turut pula memeriahkan agenda ini, seperti seminar bertajuk “Empowering Local Resources for Sustainable Animal in Adapting to Climate Change”.
Seminar yang digelar hari ini dan esok, 5-6 Juli. Ada pula diskusi nasional, workshop nasional, dan agenda menarik lain. Seluruh pengunjung yang hadir di helat Indo Livestock kali ini bisa menikmati 100 seminar produk presentasi gratis.
Menurut Direktur Utama PT Napindo Media Ashatama, Herman Wiriadipoera, pameran tahun ini diikuti sedikitnya 470 peserta dari 39 negara, termasuk lima negara paviliun: Indonesia, Singapura, Eropa-Amerika, China dan Taiwan. “Agenda ini diprediksi akan menyedot 14 ribu pengunjung,” tuturnya.Indo Livestock, diharapkan bisa menjadi peluang besar meningkatkan kerjasama bisnis, mewujudkan gambaran terkini ihwal perkembangan dan teknologi industri peternakan di kawasan Asia Pasic serta pengembangan teknologi dan jasa peternakan di Indonesia. “Besarnya potensi bisnis diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan terbukanya peluang lapangan kerja baru.”
Agenda ini digelar bersamaan dengan pameran industri pakan ternak dan budidaya ikan. Hal yang tak kalah menariknya, tutur Herman, Indo Livestock kali ini turut diiringi Kampanye Peningkatan Konsumsi Gizi melalui protein hewani berupa susu, daging, telur dan ikan.Pihaknya berharap, dengan adanya Kampanye SDTI, daya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap protein hewani bisa melonjak signikan. Saat ini, lanjutnya, konsumsi tersebut masih kalah dibanding konsumsi rokok yang mencapai 1.100 batang per kapita per tahun. Ini sangat ironi. Apalagi konsumsi gizi masyarakat masih di bawah standar gizi dan jauh di bawah negara lain. Karenanya dibutuhkan dukungan pemerintah dan seluruh pihak. “Kampanye SDTI ini sebagai wujud komitmen kita melawan gizi buruk di Indonesia,” jelasnya.
Melengkapi pembukaan Indo Livestock 2012, turut dimeriahi penganugerahan award kepada perusahaan dan insan peternak yang dinilai mampu mewujudkan karya mutakhirnya demi kemaslahatan masyarakat. Pameran ini juga diliput puluhan media massa dalam dan luar negeri. Perhelatan Indo Livestock 2012, dipastikan berjalan lebih seru dan ramai. Varian kegiatan pendukungnya diproyeksikan mampu menyerap banyak ilmu, jaringan, dan potensi bisnis di bidang peternakan.
follow our twitter: @livestockreview
sumber: indolivestock show daily | editor: ria laksmi