Livestockreview.com, Berita. Pada 2014, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, swasembada daging harus diwujudkan dengan berbagai strategi yang telah disusun. Hal ini disebabkan sudah menjadi komitmen pemerintah untuk merealisasikan hal itu, terlebih direktorat jenderal peternakan kementerian pertanian RI saat ini dipegang oleh tokoh yang berlatar belakang pendidikan peternakan.
Hal itu dikemukakan oleh Direktur Jenderal Peternakan Syukur Iwantoro dalam silaturahmi dengan Pengurus Besar Ikatan Sarjana Peternakan Seluruh Indonesia (PB-ISPI) di Jakarta pada pertengahan Desember lalu. Tampak hadir dalam acara itu para pengurus teras PB ISPI antara lain Yudhi Guntara Noor,Johny Liano, Bambang Setiadi dan Robby Agustiar. Syukur Iwantoro yang berlatar belakang sarjana peternakan, saat ini duduk di Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) ISPI, dibawah kepemimpinan Ketua Umum Yudhi Guntara Noor.
Tekad yang ditetapkan Dirjen Peternakan yakni bisa mempertahankan swasembada daging dan telur ayam, dan mewujudkan swasembada daging sapi dan kerbau pada 2014. Juga untuk ketersediaan susu domestik yang saat ini sekitar 70% masih impor,”ketergantungan impor susu akan ditekan hingga 50% pada 2014 nanti,”tandas Iwantoro. Ia menambahkan, pada 2019, impor susu bisa ditekan hingga hanya 20% saja.
Iwantoro menegaskan perihal keseriusannya dalam menggapai target swasembada 2014, dengan melakukan penguatan pada tiga pilar, yakni ketersediaan bibit,kesehatan hewan, dan keamanan pakan. Dalam hal bibit, Iwantoro bertekad untuk menjamin ketersediaan bibit unggul ternak, utamanya sapi potong dan kerbau.
Sedang untuk aspek kesehatan hewan, pihaknya bermaksud menegakkan suatu sistem kesehatan hewan nasional yang bisa mewujudkan kesehatan ternak, terutama dalam hubungannya dengan penyakit zoonosis (penyakit hewan yang bisa menular ke manusia). Sistem kesehatan hewan nasional juga dirancang agar dapat meminimalkan kasus-kasus yang menjadi penyebab gangguan reproduksi ternak, serta penanggulangan, pemantauan dan pengawasan kesehatan ternak -sehingga produktifitas peternakan dapat dioptimalkan. Untuk pakan, pilar tersebut sangat vital, karena pakan adalah menempati porsi terbesar dalam proses produksi peternakan.
Oleh karenanya, untuk mewujudkan swasembada daging, terlebih dahulu harus pula diwujudkan ketersediaan dan keamanan pakan.
Ketiga pilar tersebut, yakni bibit, pakan dan kesehatan ternak, papar Dirjen Peternakan, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni agar berbagai strategi yang telah disusun untuk mewujudkan swasembada daging 2014. Untuk meningkatkan standar kualitas SDM,”Perlu adanya standar kompetensi profesi di bidang peternakan, seperti standar kompetensi untuk inseminator, jagal dan selektor,”jelasnya. Pihaknya telah bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk merealisasikan hal ini, dan Iwantoro mengajak para asosiasi profesi yang terkait dengan bidang peternakan untuk bisa meningkatkan standar SDM nya melalui standar kompentesi profesi ini. follow our twitter: @livestockreview
penulis: 4nd4ng | editor: soegiyono