Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Pertahankan Populasi Kerbau!

  • Livestock Review
  • Dec 15, 2011
  • No comments
  • 3 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Tingginya kebutuhan konsumsi daging kerbau untuk kebutuhan kuliner membuat Pemerintah Kabupaten Kudus, JAwa Tengah melalui dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berupaya untuk mempertahankan produksi ternak ini.

“Kuliner yang menjadi khas Kudus seperti sate kerbau atau soto kerbau ini membutuhkan daging kerbau yang sangat banyak, karena di Kudus ada ratusan pedagang kuliner ini,” kata Sa’diyah, kepala bidang peternakan pada Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.

Untuk mempertahankan produksinya, daerah yang menjadi sentra peternakan kerbau seperti Desa Setrokalangan, dan Desa pasuruan Lor, Kecamatan kaliwungu terus dipacu untuk meningkatkan produksi. salah satunya dengan memberikan sarana berupa pembangunan embung kecil sebagai salah satu habitat kerbau.

Ternak kerbau di Kabupaten Kudus sebenarnya masih sangat potensial, karena harga daging kerbau selama ini tidak terpengaruh dengan harga daging impor. Harga daging kerbau di pasaran masih bertahan Rp 60.000 per kilogram. Harga ini masih dimungkinkan mengalami kenaikan saat hari-hari tertentu, seperti menjelang lebaran.

Sa’diyah menambahkan, dari data di Dinasnya, populasi kerbau di kabupaten Kudus akhir-akhir ini meningkat. Terakhir, populasi kerbau di Kudus sebanyak 2.176 ekor. Sedangkan tahun 2009 lalu sekitar 1.887 ekor.

Meskipun meningkat, namun produksi daging kerbau di Kudus ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat tinggi. Konsumsi daging di Kudus yang mencapai 2 ton per hari, harus ditopang dari daerah sekitar. Khususnya Demak dan Grobogan.

Tingginya kebutuhan ini menurut Sa’diyah bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mulai beternak kerbau guna menunjang perekonomian. Namun, lokasi peternakan kerbau juga harus memperhatikan lingkungan agar tidak terganggu. “Potensi yang bisa dimanfaatkan masyarakat masih sangat terbuka, tinggal bagaimana mencari lokasi yang tepat saja,” tandasnya. follow our twitter: @livestockreview

sumber: suara | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Ternak Kerbau Dukung Program Swasembada Daging

  • the editor
  • Dec 13, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • news

ISPI Dukung Program Swasembada Daging 2014

  • the editor
  • Dec 20, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.