Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Opini

Heboh Mahalnya Daging Sapi, Siapa Diuntungkan?

  • Livestock Review
  • Mar 17, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Opini. Dalam kehebohan tingginya harga daging domestik dan maraknya impor daging sapi, yang paling diuntungkan tentu adalah importir, karena kesenjangan harga antara pasar internasional dan dalam negeri.

Itu sebabnya sejumlah negara sewot dengan pembatasan kuota impor, sampai-sampai Amerika Serikat (AS) mengadukan Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Kehebohan ini ibarat anomali, terutama jika kita dihadapkan pada fakta konsumsi daging di negeri ini yang termasuk rendah dibanding di negara lain. Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 2 kg daging sapi/ tahun (5,5 gr/ hari). Bandingkan dengan warga Iran dan Uruguay, peringkat ke-20 dan ke-1 dunia, yang mengonsumsi 10 kg dan 62 kg daging sapi/ tahun.

Haruskah kita masygul karena rendahnya tingkat konsumsi daging sapi? Kerendahan angka konsumsi, termasuk daging sapi, memang bisa menciptakan rasa rendah diri. Mendag Gita Wiryawan menyatakan untuk meningkatkan mutu manusia Indonesia pemerintah bertekad meningkatkan konsumsi daging sapi per kapita lipat sepuluh menjadi 20 kg/ tahun. Angka itu bisa dicapai dalam 10-15 tahun.

Rendahnya angka konsumsi itu menjadi daya pikat bagi pelaku bisnis daging sapi, baik nasional maupun internasional, untuk mengisi pasar kita.

follow our twitter: @livestockreview

sumber: bud1 w1djanarko (suara) | editor: sitoresmi fauzi

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Fakta Menarik Seputar Keju

  • Livestock Review
  • Mar 16, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Sejarah Peradaban Manusia dalam Mengonsumsi Daging

  • Livestock Review
  • Mar 18, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.