Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Dosen Fapet UGM Nafiatul Umami Kembangkan Rumput Unggul Hasil Radiasi Sinar Gamma

  • Livestock Review
  • Oct 27, 2020
  • No comments
  • 234 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Fakultas Peternakan (Fapet) UGM mengembangkan rumput Gama Umami, yaitu mutasi rumput gajah yang telah diradiasi sinar gamma sehingga menghasilkan rumput yang lebih unggul dibandingkan dengan tetuanya. Rumput gajah dipilih karena rumput ini merupakan jenis yang unggul, disukai ternak ruminansia, dan sangat cocok dikembangkan di Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis. Hasil produksi rumput Gama Umami lebih tinggi dibandingkan rumput gajah lokal sebagai tetua dan dalam setahun dapat dipanen hingga 6 kali.

Ir. Nafiatul Umami, Spt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., dosen Fapet UGM sekaligus ketua peneliti rumput Gama Umami ketika dihubungi pada Selasa (27/10) mengatakan, mutasi dengan radiasi sinar gamma dapat memengaruhi morfologi, anatomi, dan fisiologi tanaman sehingga menghasilkan tanaman yang lebih unggul dibandingkan dengan tetuanya. Aplikasi radiasi sinar gamma digunakan pada organ vegetatif, bunga, dan biji tanaman rumput gajah. Rumput gajah yang mengalami penyinaran radiasi Gamma selanjutnya diseleksi dan didapatkan rumput Gama Umami dari penyinaran 100 Gray.

Radiasi sinar gamma diketahui tidak meninggalkan residu radioaktif dalam meterial yang diradiasi. Proses radiasi pada rumput gajah menghasilkan keragaman jenis tanaman serta menghasilkan tanaman yang lebih produktif, terlihat dari morfologi, anatomi, biokimia, produksi dan fisiologi tanaman.

Dalam penelitian yang dilakukan antara Fapet UGM bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) tersebut, diketahui bahwa hasil radiasi memengaruhi bulu pada tanaman rumput gajah Gama Umami yang lebih sedikit yang sangat berpengaruh terhadap palatabilitas (kemampuan mengecap makanan) pada ternak ruminansia.

Hasil pertumbuhan vegetatif dan morfologi rumput gajah Gama Umami lebih baik dibandingkan dengan tetuanya karena sinar gamma didasarkan pada interaksi dengan atom atau molekul dalam sel, terutama air, untuk menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas tersebut dapat merusak atau memodifikasi komponen penting dari sel tumbuhan, misalnya dapat memengaruhi morfologi, anatomi, biokimia, dan fisiologi tanaman yang dapat menghasilkan tanaman yang lebih baik dan unggul.

Pada proses pengujian dari hasil pemuliaan radasi sinar gama tanaman rumput gajah Gama Umami dilaporkan memiliki hasil pertumbuhan vegetatif sebagai berikut: tinggi tanaman yaitu antara 3,4-3,7 m, panjang tanaman 3,7-3,8 m, panjang daun 1,1-1,3 m, panjang ruas 12-15,3 cm, diameter batang 2,2 cm dan jumah tunas sebanyak 41-50.

Pengujian juga dilakukan dengan melihat produksi biomassa dan komposisi kimia dari rumput Gama Umami. Berdasarkan hasil pengujian, dilaporkan bahwa produksi biomassa yang dihasilkan memiliki produksi segar mencapai 50 kg/meter persegi ubinan dibandingkan dengan rumput gajah lokal yang hanya mencapai 30 kg/meter persegi. Hasil komposisi kimia menunjukkan rerataan protein kasar 11,21% – 14,7%, lemak kasar 3,40%, serat kasar 34,26, ADF 45,84% dan NDF 66,00%. Dari hasil tersebut, terlihat bahwa rumput Gama Umami sangat baik jika diberikan ke ternak ruminansia dilihat dari produksi yang tinggi dan kandungan kimia yang baik.

Tim peneliti kolega Nafia Umami, yaitu Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU. ASEAN. Eng, Prof. Dr. Ir. Zaenal Bachruddin, M.Sc., ASEAN. Eng, dan Dr. Teguh Wahyono, S.Pt., M.Si dari PAIR BATAN yang menyatakan bahwa rumput Gama Umami sangat cocok untuk dikembangkan dan yakin akan mampu menyumbang kemajuan pakan ternak Indonesia.

editor: listyorini | sumber: fapet ugm

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Cara Menjadi Jurnalis Muda Peternakan

  • Livestock Review
  • Oct 19, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Memanfaatkan Peluang Bisnis Peternakan Sapi Perah

  • Livestock Review
  • Nov 1, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.