Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ayam Merawang Lebih Tahan Serangan Virus Flu Burung

  • Livestock Review
  • Aug 18, 2012
  • No comments
  • 12 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Ayam merawang adalah salah satu jenis ayam kampung yang ada di Indonesia, yang memiliki keunggulan sebagai pedaging dan petelur (dwiguna). Sebagai ayam pedaging yang memiliki bobot hidup antara 600-720 gram, ayam merawang mempunyai kelebihan antara lain: lebih tahan terhadap stress dan penyakit, dagingnya disukai karena rendah kandungan lemaknya. Kekurangannya yaitu, lambat perkembangbiakannya karena telurnya sedikit dan sifat mengeramnya masih tinggi. Di samping itu, kerangka tubuhnya yang kecil mengakibatkan tubuhnya juga kecil, akibatnya untuk memproduksi daging diperlukan waktu yang lama.

Bila dibandingkan dengan ayam ras, produktivitasnya memang masih di bawahnya, namun untuk selera, masyarakat Indonesia masih lebih memilih ayam kampung karena dagingnya yang liat, sedikit lemat dan enak meskipun harganya relatif lebih mahal. Juga untuk telur, masih banyak masyarakat yang memilih telurnya, harga telur pun relatif lebih stabil tidak berfluktuasi seperti harga telur ayam ras, bahkan banyak dijual per butir tidak kiloan seperti telur ayam ras.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah menyatakan bahwa ayam merawang lebih tahan terhadap flu burung karena memiliki daya adaptasi tinggi. Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterinari, drh Judnaidy, menyatakan hal tersebut, terkait upaya Babel untuk mempertahankan swasembada ayam. “Dibanding dengan jenis ayam lain, ayam merawang lebih tahan terhadap virus H5N1 penyebab wabah flu burung karena mereka memiliki daya adapatasi yang tinggi,” katanya di Pangkalpinang, beberapa waktu lalu.

Judnaidy mengatakan, ayam merawang merupakan ayam khas Babel yang telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan di wilayah tersebut sehingga daya tahannya tinggi. “Ayam merawang sejarahnya berasal dari daratan China yang dibawa oleh pendatang berabad-abad yang lalu ke Babel, kalau di sini, sesuai namanya, ayam merawang berasal dari Desa Merawang, Bangka,” kata dia. Menurut Judnaidy, ayam merawang 83 persen lebih tahan terhadap flu burung dibanding dengan ayam kampung biasa. “Ketahanan ayam merawang terhadap flu burung 83 persen sedangkan ayam kampung biasa hanya 60 persen,” kata dia.

Selain ketahanannya terhadap flu burung, ayam merawang dianggap lebih unggul dalam beberapa hal antara lain; jumlah telur lebih banyak dan pertumbuhan lebih cepat. “Produksi telur ayam merawang dapat mencapai 125 butir per ekor per tahun dan ayam sudah bisa menghasilkan telur pada usia kira-kira lima bulan, jadi tidak perlu menunggu lama,” tambahnya. Oleh karena itu, Distanak Babel menganjurkan masyarakat untuk lebih memilih beternak ayam merawang karena dianggap lebih unggul. Selain itu, ayam merawang adalah ayam asli Bangka Belitung, sehingga harus terus dikembangkan sehingga menjadi ikon di dunia nasional dan internasional.

sumber: antara & bptu sembawa | editor: ria laksmi

follow our twitter: @livestockreview


Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Awas, Daging Kedaluwarsa!

  • Livestock Review
  • Aug 17, 2012
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Cara Aman Menyimpan Telur

  • Livestock Review
  • Aug 19, 2012
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.