Livestockreview.com, Kampus. Agus Wahyudi, lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang menjadi salah satu peserta Work Based Academy (WBA) batch #2 hasil kerjasama antara Fakultas Peternakan UGM dan PT. Charoen Pokphand Indonesia yang ditempatkan di area Jawa Barat (West Java 3). Ia bercerita banyak mengenai kegiatan yang sudah dilakukan selama kegiatan magang.
“Tentu saya sudah mendapatkan banyak hal, terutama mengenai manajemen pemeliharaan ayam broiler closed house. Pada manajemen pemeliharaan ayam broiler ini saya belajar secara detail mengenai persiapan sebelum chick in, saat chick in, brooding, grower, dan yang terakhir panen,” tutur Agus Wahyudi saat pelaksanaan monitoring evaluasi rutin pada 13 Januari 2021.
Hal lain yang secara tidak langsung didapat saat magang yaitu tentang kerjasama tim, kepemimpinan, ketrampilan berkomunikasi, dan sikap saling menghargai. Agus Wahyudi saat di lapangan tentu juga mendapatkan pembelajaran tersebut karena sudah dapat dipastikan ia berjumpa dengan beberapa karakter individu dengan latar belakang yang berbeda.
Terkait kendala, Agus menyampaikan bahwa ia sedikit terhambat dalam mobilitas. Hal ini dikarenakan ia belum membawa transportasi pribadi. Tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan meminjam transportasi milik karyawan lain. Dapat disimpulkan bahwa kendala ini tidak mengganggu kegiatan Agus saat menjalani kegiatan magang.
Di akhir sesi, ia menambahkan,“banyak suka duka saat magang. Tetapi saya mendapat pengalaman baru, pembelajaran dan relasi. Tentu itu semua sangat bermanfaat bagi saya.” Ia juga sangat berterimakasih kepada WBA yang telah memberikan kesempatan untuk menjadi bagian di batch 2 kali ini, yang mana WBA sangat mengajarkan banyak hal, bukan hanya tentang manajemen pemeliharaan ayam secara closed house tetapi juga mengajarkan agar dapat menjadi pribadi yang siap bersaing di dunia pekerjaan.
Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt, selaku koordinator menyampaikan bahwa Program WBA bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada lulusan fakultas peternakan tentang proses bisnis dalam industri perunggasan, terutama manajemen closed house. Selain itu, peserta diberikan tantangan dalam memberikan solusi penyelesaian apabila terdapat permasalahan di tempat magang. Hal ini diperuntukkan bagi pembangunan keahlian individu dalam solusi permasalahan yang kompleks, salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki setiap individu di era industri 4.0.
“Program WBA ini menjadi trobosan dalam menghasilkan SDM industri perunggasan yang sesuai harapan perusahaan. Selain itu, program ini memiliki dampak besar dalam proses pembangunan SDM yagn terampil dan unggul untuk menjadikan industri perunggasan dapat lebih efisien dan bisa bersaing dalam ranah global,” tambah Ir. M. Syafri Afriansyah selaku General Manager Human Capital PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Program WBA Batch #2 yang diikuti oleh 29 lulusan Program Studi Peternakan dari berbagai universitas di Indonesia tersebut sudah memasuki bulan ke-4. Program ini akan berakhir pada bulan April 2021, dan setiap peserta yang menunjukkan kinerja baik akan memiliki peluang besar menjadi karyawan tetap PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
sumber: wba fapet ugm| editor: sugiyono