Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis

Total Omset Industri Perunggasan Rp 92 Trilyun

  • Livestock Review
  • Jan 10, 2011
  • 2 comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0
Livestockreview.com, Berita. Walaupun bahan baku pakan dan bibit GPS ternak ayam masih didatangkan dari impor, namun produk daging dan telur ayam sudah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal itu didukung oleh kinerja industri perunggasan yang sangat kinclong, dengan omset sampai dengan lepas farm mencapai Rp 92 trilyun, dan aset mencapai Rp. 65-70 trilyun. Itulah sebabnya dalam sebuah diskusi “Catatan Awal Tahun Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) di Jakarta pada awal Janauri lalu, Koordinator Forum Perunggasan Indonesia Don Oetoyo optimis industri perunggasan mampu mendukung ketahanan pangan nasional, utamanya dalam hal pemenuhan kebutuhan protein hewani asal unggas.
Secara lebih detail, Oetoyo menguraikan tentang struktur industri perunggasan, yakni produksi DOC saat ini mencapai 1,3 milyar ekor, pakan mencapai 9,6 juta ton. Adapun telur, produksinya 1,2 – 1,5 juta ton dengan total omset mencapai Rp 25 trilyun.Dengan pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar 5,9% dan pertumbuhan penduduk nasonal sebesar 1,6%, “pertumbuhan industri perunggasan berkisar 7-10% per tahun,” ujar Oetoyo.
Tantangan industri perunggasan yakni GPS yang masih impor.”Apabila impor GPS sekarang, maka produksi DOC komersial baru kelihatan setelah dua tahun lagi,” tambahnya.Itulah sebabnya manajemen impor GPS mesti diatur agar 2 tahun ke depan dapat dikontrol supplay DOC di tingkat komersial. Dalam pengenaan bea masuk impor beberapa bahan baku pakan seperti yang tertuang dalam Kepmenkeu No 241/PMK.011/2010, Oetoyo menandaskan akan adanya kenaikan harga pakan di tingkat peternak sebesar sekitar 3%. Hal ini dikarenakan sebanyak 70% dari nilai bahan baku pakan berasal dari impor. Bagi yang ingin mengetahui detail dari Kepmenkeu No 241/PMK.011/2010, silakan unduh secara gratis di tautan ini.

penulis: diah laksmi | editor: sugiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis

Unduh Kepmenkeu No 241/PMK.011/2010 tentang Bea Masuk Bahan Baku Pakan

  • Livestock Review
  • Jan 6, 2011
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis

RPA Rawakepiting Siap Beroperasi

  • Livestock Review
  • Jan 11, 2011
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • news

Big Data di Industri Perunggasan: Pengertian dan Kegunaannya

  • Jan 5, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Ini 10 Pernyataan Sikap PPSKI terhadap Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia

  • Jun 29, 2022

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.