Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Tata Cara Pemberian Daun Lamtoro untuk Pakan Sapi

  • Livestock Review
  • Aug 13, 2020
  • No comments
  • 303 views
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livetockreview.com, Referensi. Lamtoro adalah jenis tumbuhan tropis serbaguna yang banyak ditanam untuk berbagai keperluan, seperti untuk peneduh, pencegah erosi, tanaman untuk penghijauan, dapat digunakan sebagai rambatan hidup untuk tanaman lain seperti tanaman lada, vanilli, markisa. Daun lamtoro juga sangat berguna sebagai sumber bahan baku pakan sapi.

Tanaman yang termasuk dalam jenis polong-polongan ini daunnya memiliki kecernaan yang baik, yakni 60-70% pada ternak ruminasia.”Produktifitas lamtoro mencapai kurang lebih 50 ton bahan kering per hektar, memerlukan lahan tanaman seluas 48.486 hektar. Untuk menjamin ketersediaan lamtoro, sangat diperlukan pengelolaan yang baik, dan strategi feeding agar pemakaiannya dapat berkelanjutan,” kata Ketua Umum Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) Prof Nahrowi dalam Seminar Online tentang pengelolaan dan optimalisasi pemakaiam lamtoro pada sapi.

Acara diselenggarakan pada 6 Agustus 2020 melalui aplikasi daring, dengan menghadirkan tiga narasumber ahli: Dr Tanda Panjaitan (peneliti BPTP Balitbangtan NTB), Prof Dr. Dahlanuddin (Guru Besar Universitas Mataram, Lombok), dan Prof Max Shelton (Guru Besar Universitas Queensland, Australia). Diskusi dipandu oleh Triastuti Andajani, M.Si (Program Manager IP2FC ISPI).

Tantangan penggunaan lamtoro pada pakan ruminansia adalah adanya zat antinutrisi pada lamtoro yakni mimosin. Pada rumen sapi, senyawa mimosin akan dikonversi menjadi 3,4 dan 2,3 dihydroxy-pyridine (DHP). Keracunan mimosin atau DHP tersebut dapat menyebabkan ternak mengalami pembesaran kelenjar tiroid, dengan gejala terjadinya penurunan nafsu makan, bulu kusam, berdiri, dan rontok. DHP juga menyebabkan terjadinya defisiensi mineral, khusus besi, tembaga, dan magnesium.

Namun demikian, beberapa penelitian yang dilakukan oleh Dahlanuddin memperlihatkan bahwa sapi Bali ternyata dapat mengonsumsi 100% lamtoro, tanpa keracunan mimosin. Menurut penjelasan Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Mataram tersebut, ternyata DHP dari hasil konversi mimosin tersebut ternyata telah terkonyugasi dengan asam berbasis gula, yaitu asam glucuronat.

2,3-DHP yang terkonyugasi tersebut tidak toksik dan dapat dibuang dengan aman melalui urin. Bahkan, kandungan 2,3-DHP yang tinggi tidak mempengaruhi kesehatan sapi. Hasil temuan itu, jelas Dahlanuddin, kemudian mengubah cara dalam mengelola
keracunan mimosin di Indonesia dan Australia. Ia menandaskan, konyugasi DHP dapat terjadi dengan cara adaptasi terhadap lamtoro secara bertahap.

editor: sugiono | sumber: AINI

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview





Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Program WBA Fapet UGM-Charoen Pokphand Tingkatkan Ketrampilan Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi Produksi Broiler

  • Livestock Review
  • Aug 11, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Fapet UGM Siapkan SDM Unggul Peternakan untuk Indonesia Maju

  • Livestock Review
  • Aug 16, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.