Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Fapet UGM Siapkan SDM Unggul Peternakan untuk Indonesia Maju

  • Livestock Review
  • Aug 16, 2020
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang peternakan berkaitan erat dengan penguasaan teknologi. Lulusan peternakan diharapkan peka dan adaptif terhadap perkembangan teknologi sehingga mampu membawa kemajuan di bidang peternakan termasuk menciptakan lapangan kerja. Terlebih di masa pandemi Covid-19 terjadi perubahan yang sangat drastis yang memerlukan sarjana peternakan yang kompeten dan terampil.

Perguruan tinggi merupakan institusi yang berperan besar dalam mencetak SDM unggul di bidang peternakan. Saat ini, pembelajaran peternakan di perguruan tinggi dikaitkan dengan dunia industri berteknologi modern sebagai penghasil pangan berkualitas tinggi, misalnya telur, daging, dan susu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Dalam memperingati 75 tahun Indonesia merdeka pada 2020 ini, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng mengatakan, perguruan tinggi saat ini dituntut untuk bermitra dengan industri untuk mengejar gap antara dunia industri dan perguruan tinggi. Dilantiknya Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang baru merupakan momentum untuk menjawab terpenuhinya pangan bergizi yang dapat mengurangi prevalensi stunting di Indonesia.

Kejadian stunting (balita pendek) merupakan permasalahan gizi utama di Indonesia, yang tidak hanya berpotensi memengaruhi kesehatan anak, akan tetapi juga tingkat kecerdasannya. Menurut data WHO, rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia pada 2005—2017 adalah 36,4%.

Menurut data Survei Konsumsi Makanan Individu tahun 2014, anak Indonesia yang berusia 6 bulan ke atas mengonsumsi serealia sebesar 95%, angka ini sangat jauh dari konsumsi protein, buah, dan sayur. Untuk itu, pemerintah diharapkan mampu menyediakan pangan yang bergizi tinggi untuk menciptakan ketahanan pangan hingga ke tingkat keluarga yang merupakan aspek penting pencegahan stunting.

Di sinilah peran penting SDM unggul peternakan, untuk menjadi penggerak utama ekomoni pedesaan yang saat ini masih dikelola secara tradisional oleh peternak di pedesaan dengan latar belakang pendidikan rendah. Menurut data statistik ketenagakerjaan sektor pertanian, pada Agustus 2019, penduduk yang bekerja di subsektor peternakan dengan latar belakang pendidikan dasar sebanyak 3,8 juta orang, pendidikan menengah 557 ribu orang, dan pendidikan tinggi 76 ribu orang.

SDM unggul diharapkan mampu meningkatkan produktifitas peternakan dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Pemenuhan gizi bangsa berkaitan erat dengan peran bidang peternakan sebagai penyedia pangan protein hewani seperti susu, telur, dan daging.

Di sisi lain, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 ini, sektor ekonomi yang tumbuh adalah sektor agro, yaitu sebesar 2,51% sementara sektor lainnya justru tumbuh negatif 5,3%. Hal ini dapat diartikan bahwa agro merupakan penyelamat ekonomi nasional karena bersifat sumber daya lokal. Petani memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia dengan pengetahuan yang telah dipraktikkan selama bertahun-tahun untuk menghasilkan pangan berkualitas bagi masyarakat.

editor: listyawati | sumber: fapet ugm

follow our ig: www.instagram.com/livestockreview





Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Tata Cara Pemberian Daun Lamtoro untuk Pakan Sapi

  • Livestock Review
  • Aug 13, 2020
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Membudidayakan Cacing Tanah

  • Livestock Review
  • Aug 18, 2020
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.