Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Kampus

Strategi dan Kebijakan Alternatif Menuju Swasembada Daging Sapi 2014 (Bagian I)

  • Livestock Review
  • Nov 19, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Kampus. Tidak bisa kita pungkiri, zaman akan selalu mengalami perubahan. Baik gaya hidup, pola komunikasi maupun cara pandang terhadap sesuatu. Bahkan tidak terkecuali pada pola konsumsi khususnya masyarakat negeri ini. Salah satu indikator yang bisa kita lihat yaitu konsumsi daging sapi yang secara bertahap terus mengalami kenaikan. Dari data dirjen peternakan 2010 dapat kita lihat konsumsi daging sapi kita hanya 1,69 kg/kapita/tahun, kemudian berangsur naik menjadi 2,09 kg/kapita/tahun pada tahun 2012.

Tentu hal di atas menjadi salah satu peluang besar terutama bagi insan yang berkecimpung di bidang peternakan, dari hulu sampai hilir. 2,09 kg jika kita kalikan 250 juta maka akan kita dapatkan angka lebih kurang 522.550 ton daging. Maka artinya itu jumlah daging yang harus kita sediakan setiap tahunnya. Tentu ini menjadi gambaran kecil betapa menggiurkannya bisnis di bidang peternakan.

Lebih jauh kita lihat ternyata dari kebutuhan daging nasional tidak sepenuhnya bisa dipasok dari hasil peternakan dalam negeri, artinya sebagiannya lagi dipenuhi dengan jalan importasi. Menurut (Ditjenak, 2008) kebutuhan daging sapi nasional karena baru mampu memproduksi 70% dari kebutuhan daging sapi nasional dimana 30% kebutuhan lainnya dipenuhi melalui impor, walaupun data BPS 2013 menunjukan angka ini mulai berangsur turun hingga sekitar 17% saja, akan tetapi tetap saja kita masih belum bisa berdaulat dalam jenis pangan yang satu ini.

Melihat kondisi ini, maka sekiranya perlu kebijakan baru yang benar-benar bisa mensukseskan progran kedaulatan pangan jenis daging sapi yang bertajuk Swasembada Daging Sapi dan Kerbau 2014. (BERSAMBUNG)

Ajat Santoso, Surya Primadi, dan Deni Setiadi, Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM
Penyaji Terbaik pada Call For Policy Paper dalam Temu Ilmiah Mahasiswa Peternakan Indonesia oleh ISMAPETI, di Bengkulu, 7-12 Nopember2013 \ editor: sitoresmi fauzi

follow our twitter: @livestockreview

 

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Ini Daftar Para Juara di Temu Ilmiah mahasiswa Peternakan Indonesia (Timpi) 2013

  • Livestock Review
  • Nov 18, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Strategi dan Kebijakan Alternatif Menuju Swasembada Daging Sapi 2014 (Bagian II)

  • Livestock Review
  • Nov 20, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.