Livestockreview.com, Referensi. Salah satu usaha bidang peternakan adalah peternakan sapi perah, yang menghasilkan daging, pupuk kandang, dan biogas; selain produk utamanya yaitu susu yang juga bisa diolah menjadi keju, joghurt, kefir, es krim, dan produk olahan lain.
Ada syarat utama untuk bisa menghasilkan susu berkualitas, yakni secara zooteknis sapi perah betina (induk) harus memiliki sistem reproduksi yang baik, dan berasal dari pejantan dan induk yang punya catatan produksi susu yang baik, yaitu lebih dari 10 liter/ hari. Hal ini mengingat sapi hanya bisa menghasilkan susu setelah melahirkan. Untuk bisa bunting dan melahirkan, ternak harus memiliki alat reproduksi yang baik, yang dibuktikan dengan kemampuan bunting dan beranak.
Sapi perah ibarat pabrik alami yang istimewa. Ruminansia itu pandai mengubah pakan yang terdiri atas rumput, hijauan tanaman, dan berbagai limbah pertanian/ pangan (dedak, bungkil kedelai, ampas tahu, janggel jagung dan sebagainya) menjadi susu dan daging. Apabila anak yang dilahirkan jantan, setelah dipelihara lebih dari 12 bulan dapat dipotong sehingga menghasilkan daging.
Indukan sapi perah yang produksinya sudah menurun (lebih dari 5 kali beranak) biasanya disembelih untuk diambil dagingnya, seizin pihak berwenang. Anak betina dapat dipakai sebagai pengganti indukan, dengan catatan berasal dari induk dengan produksi susu lebih dari 10 liter/ hari.
Susu tak dapat dibandingkan dengan satu jenis pangan lain apa pun. Hal ini secara sederhana dapat dibuktikan bahwa semua makhluk hidup jenis mamalia, hewan menyusui, dan manusia bisa survive pada awal kehidupannya hanya dengan makanan tunggal, yaitu susu dari induk (ibu)-nya. Terkait kandungan gizi yang ideal dan komplet, serta daya cerna yang amat baik bagi manusia, susu sering disebut the most nutritious food.
follow our twitter: @livestockreview
sumber: v priyo bintoro (sm) | editor: ria laksmi