Livestockreview.com, Kampus. Dalam usaha peternakan, pakan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi efisiensi dan kesuksesan. Pakan menjadi penentu kualitas produk peternakan, produktivitas ternak dan keuntungan pengusaha ternak. Oleh karena itu, program pembangunan peternakan termasuk upaya swasembada daging sapi 2014 tidak akan tercapai bila tidak mendapat dukungan pemenuhan pakan yang cukup baik secara jumlah maupun mutunya.
Prof. Dr. Ir. Ali Agus, D.A.A., D.E.A menyampaikan hal itu di Balai Senat,UGM, Bulaksumur Yogyakarta (16/3) saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Peternakan UGM. Mengucap pidato “Kemandirian Dan Keamanan Pakan, Tantangan Masa Depan Pembangunan Peternakan”, Ali Agus mengungkapkan pengembangan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba) saat ini menghadapi persoalan fluktuasi ketersediaan pakan hijauan. Demikian pula ternak unggas yang dihadapkan pada ketergantungan impor bahan baku pakan.
“Tidak tersedianya produksi dalam negeri, ternak ruminansia semakin rawan kekurangan suplai hijauan akibat semakin sempit, bahkan hilangnya padang penggembalaan (pasture),” ungkap Anggota Komisi Pakan, Kementerian Pertanian RI ini.
Manajemen bahan pakan lokal
Akibat tergusur kepentingan ekonomi yang lebih prospektif pada akhirnya sumber pakan utama ternak ruminansia hanya mengandalkan limbah pertanian (jerami padi, tebon jagung, pucuk, tebu dan lain-lain). Kualitas nutrisi limbah pertanian ini tentu lebih rendah, dicirikan dengan rendahnya tingkat kecernakan, kadar protein kasar dan kadar karbohidrat non struktural, serta tingginya kadar serat utama lignoselulosa.
“Ketika musim kemarau tiba ratusan truk membawa jerami ke Kabupaten Gunungkidul DIY untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi. Meskipun untuk membelinya para pemilik ternak harus merelakan menjual pedhet (anak sapi) atau kambingnya,” papar Ali Agus.
Padahal sebagai negara agraris, menurut Ali Agus, Indonesia menyimpan potensi bahan baku pakan lokal yang besar. Disamping jagung terdapat lima jenis sumber bahan baku pakan yang dapat diandalkan di masa depan. Kelima sumber bahan pakan yang dapat dikembangkan itu antara lain kacang-kacangan, ikan, kelapa sawit, singkong dan sagu. “Kelima sumber bahan pakan tersebut sangatlah potensial, baik dari aspek luasan lahan, jumlah produksi dan peluang pengembangannya,” tutur Direktur SMEDC UGM 2001-2006 ini.
Sumber: Humas UGM | Editor: Soegiyono