Livestockreview.com, Opini. Saya lazim menyapa mahasiswa/mahasiswi dengan “dinda atau adinda” sejak dulu. Adinda yang satu ini, sejak di bangku kuliah, memang menunjukkan minat pada ilmu sosial, sastra, dan agama.
Baginya ilmu-ilmu pertanian, peternakan, kedokteran adalah fardu kifayah, cukup beberapa orang saja yang memahami dan menerapkan ilmu tersebut untuk kemaslahatan umat, sedangkan ilmu yang wajib dituntut oleh setiap insan atau fardu ain adalah ilmu mengenal Allah. Membaca novel yang ditulisnya, saya bangga bahwa mahasiswa saya ini masih konsisten dengan pemikirannya yang diutarakan tiga puluh tahun silam.
Yang lebih penting saya tuliskan disini adalah seorang Bambang Mulyantono yang disapa “Bamton” selain mempunyai kepekaan akademik, ia mempunyai “kecerdasan spiritual” yang hakiki yang dapat menembus batas demarkasi jagat spiritual. Dalam novel ini saya menyimak seorang Bamton dapat berpikir lebih jernih dan jauh yang dengan ringan menuangkan menjadi serangkain tulisan yang sarat makna dalam melihat realita yang terjadi mulai dari masalah pendidikan, kemiskinan, ketimpangan sosial, agama yang bahkan dalam hal kerancuan dan gagal faham tentang keagamaan yang lebih spesifik misalnya mengenal “Al-haliq”.
Dalam novel “Kau pertemukan aku dengan Tuhanku”, saya menyimak sungguh banyak hal-hal yang harus kita resapi dalam menata kehidupan pribadi maupun sosial kita. Novel ini membawa kita kepada jurney yang hakiki dalam melihat arti diri kita, lingkungan, dan kekhususan kepada keberadaan Allah azza wajalla. Saya sangat tertegun sekaligus kagum, seorang mahasiswa ilmu ternak dapat mengimplementasikan pemikiran cerdasnya dalam mengemas realita sosial dan lingkungan menjadi bacaan yang segar dan menukik pada makna surgawi.
Saya tidak ingin berkomentar panjang lebar karena nanti anda tidak akan merasakan nikmatnya rangkaian tulisan-tulisan dalam novel ini. Saya sudah pernah menyimak beberapa novel religi lainnya yang ditulis oleh pengarang yang memang mendalami tentang agama, tapi novel ini sangat spesifik karena yang menulisnya adalah seorang yang berlatar belakang sama sekali tidak mempunyai pendidikan agama secara formal.
Tidak ada kata yang pantas saya ucapkan kecuali inilah Great and Prominent Novel yang pantas kita baca jika kita ingin memahami dari mana kita datang dan kemana kita akan pergi dalam jurney kita yang belum jelas tujuannya. Bacalah novel ini jika anda ingin mengisi relung batin dengan kesadaran tentang arti hidup yang sebenarnya
follow our ig: www.instagram.com/livestockreview
Penulis: Prof. Suhubdy Yasin, Ph.D, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Mataram | sumber: Novel Religi BamTon