Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mengembalikan Kedaulatan Peternakan Rakyat

  • Livestock Review
  • Apr 12, 2013
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Referensi. Usaha peternakan rakyat, sebagai salah satu penopang utama kehidupan bangsa, telah tergerus arus liberalisasi dan kehilangan kedaulatan. Secara sistemik, peternakan rakyat justru mengalami degradasi baik karena terjadi penyimpangan yang sangat jauh antara kebijakan dan praktik.

Tidak mudah untuk menerjemahkan seruan itu ke dalam langkah strategis dan tindakan-tindakan konkret karena kita seolah tidak berdaya menolak irama permainan yang dikumandangkan globalisasi dan liberalisasi. Meskipun peternakan rakyat berkorelasi langsung dengan ketahanan pangan, dan karenanya juga berdampak langsung pada kelangsungan hidup masyarakat, kesadaran publik terhadap isu-isu pertanian juga relatif rendah. Peternak terpinggirkan dalam arti sebenar-benarnya.

Indonesia yang dulu pernah membanggakan diri sebagai negeri agraris kini mengalami keterpurukan di sektor itu mulai dari hulu sampai hilir. Minimnya populasi peternakan rakyat, daya saing peternakan rakyat yang rendah, dan kesejahteraan peternak yang belum membaik adalah sedikit dari sekian contoh bukti keterpurukan tersebut. Liberalisasi di bidang industri peternakan pada kenyataannya hanya memberi panggung yang lebih luas bagi negara maju untuk bermain.

Tiga hal penting yang berkontribusi pada situasi genting di bidang peternakan rakyat, yakni penurunan produksi, konversi budidaya, serta dukungan dan implementasi kebijakan yang lemah – adalah gejala di permukaan yang sudah tampak. Tanpa proteksi terhadap peternakan rakyat dan peternak, liberalisasi di industri peternakan telah mengakibatkan peternak yang mayoritas adalah peternak kecil dengan pemeliharaan ternak tidak lebih dari 50 ekor, menjadi tertinggal dan tergilas dalam praktik kapitalisasi. Terjadilah kemudian pemiskinan.

Padahal, belajar dari pengalaman di banyak negara, peternakan rakyat tidak pernah ditinggalkan dan bahkan mendapat perhatian sangat penuh dari pemerintah. Korea Selatan misalnya, menyadari kondisi negaranya yang tandus, mencurahkan investasi besar mengembangkan masyarakat peternak untuk membangun peternakan rakyat yang andal. Sungguh ironis apabila Indonesia yang lebih subur justru menjadi ‘’budak’’ dalam mesin liberalisasi industri peternakan.

Liberalisasi industri peternakan sesungguhnya telah dimulai sejak 1947 dengan terbentuknya Great Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan mengalami percepatan setelah Putaran Uruguay. Karena itu, fokus perhatian kita saatnya ini tidak hanya berputar pada persoalan proteksi tetapi pada bagaimana membangun peternakan rakyat dan masyarakat peternak agar mampu bermain dalam sistem dan mekanisme global. Kedaulatan peternakan rakyat berada dalam situasi sangat genting.

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • Produk Olahan

Jeli Menilai Kehalalan Daging Olahan

  • Livestock Review
  • Apr 11, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

Sinkronisasi Regulasi Bidang Peternakan

  • Livestock Review
  • Apr 13, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima

  • Jan 12, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023

  • Jan 10, 2023

Trending

  • 1
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 2
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 3
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ruminansia, Jerami, dan Pangan Bergizi Prima
  • 5
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Merawat Optimisme Perunggasan Menapaki 2023
 

Instagram

livestockreview
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Jika pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah menginginkan keberhasilan pembangunannya tinggi di bidang peternakan, maka para penyusun program perencanaan pembangunan peternakan harus pula dilibatkan dan ditempatkan sebagai “pengawal program pembangunan” yang diberikan kekuasan khusus karena mereka bukan tenaga struktural, pada saat program tersebut dilaksanakan.
Lumpy skin disease (LSD) merupakan penyakit kulit pada sapi asal Afrika yang sangat sulit diberantas.
Waspada !!! Badai Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) belum Selesai, LSD sudah Menyebar
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.