Livestockreview.com, Referensi. Pembentukan korporasi peternakan rakyat bisa menjadi kunci penting dalam pemberdayaan sumber daya lokal dalam menjamin keberlanjutan produksi peternakan. Pada prinsipnya, korporasi peternakan adalah kelembagaan ekonomi peternak, berbentuk badan hukum seperti koperasi atau badan hukum yang lain, dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh peternak.
Hal itu dipaparkan oleh Kepala BPTP -Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Dr. Soeharsono, SPt., MSi dalam Indonesia Livestock Club (ILC) #Edisi07: Penguatan Hulu – Hilir dalam Menghasilkan Produk Berkualitas pada Sabtu, 1 Agustus 2020 lalu melalui sebuah aplikasi daring.
Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Peternakan Indonesia (BPPI), Indonesia Livestock Alliance (ILA), Universitas Tidar, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta, dan Majalah Poultry Indonesia tersebut menghadirkan pula narasumber penting lainnya, yakni Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, MSc yang membawakan pokok bahasan Sistem Budi Daya Ruminansia yang Baik untuk Hasilkan Daging yang Berkualitas; serta Dosen Fakultas Industri Halal, UNU Yogyakarta Meita Puspa Dewi, SPt., MSc yang mengusung tema Teknik Ketertelusuran dalam Memilih Daging Higienis dan Bermutu Baik. Acara dipandu oleh Moderator Dosen Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Lilis Hartati.
Soeharsono menjelaskan tentang peran penting korporasi pertanian dan sinerginya dengan pembentukan sebuah kawasan pertanian, sebagai strategi untuk memberdayakan petani dan perekononomian rakyat.
Dalam hal korporasi peternakan, hal itu mesti didukung dengan adanya kawasan peternakan, yang merupakan gabungan dari sentra-sentra peternakan dan komponen pendukungnya, yang harus memenuhi syarat batas minimal skala ekonomi pengusahaan. Kawasan peternakan itu harus dilakukan dengan efektifitas manajemen pembangunan wilayan secara berkelanjutan, serta terkait secara fungsional dalam hal potensi sumber daya alam, kondisi sosial budaya, faktor produksi, dan adanya infrastruktur penunjang.
Pengembangan kawasan peternakan berbasis pada korporasi peternak tersebut merupakan strategi penting dalam pemberdayaan ekonomi rakyat, dengan tujuan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing suatu wilayah. Pengembangan kawasan peternakan juga dapat memperkuat sistem usaha peternakan secara utuh dalam satu manajemen kawasan, sekaligus dapat memperkuat kelembagaan peternak dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, permodalan, hingga dalam hal pengolahan dan pemasarannya.
editor: listyorini | sumber: ilc