Livestockreview.com, Bisnis. Ratusan peternak ayam petelur (layer) dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional (PPN) telah menggelar Munas (Musyawarah Nasional) II organisasi Pinsar Petelur Nasional (PPN) yang dihelat di di Solo, Jawa Tengah, pada 24-25 April 2019 lalu.
Berbagai permasalahan yang menimpa peternak ayam petelur rakyat dibahas dalam Munas itu termasuk tantangan distribusi telur secara cepat di era revolusi industri 4.0
Kondisi peternak ayam petelur skala kecil perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. “Kami berharap semua stake holder , pelaku usaha, pemerintah serta industri ayam petelur skala besar dapat saling bekerja sama sehingga nasib peternak rakyat tidak terpinggirkan,” ujar Yudianto Yogiarso, Ketua Presidium PPN didampingi sekretaris PPN Suci Paramita S kepada wartawan, Selasa (23/4/2019).
Dipaparkan Yudianto jumlah anggota PPN mencakup 20 cabang di berbagai kota di Indonesia. “Sementara jumlah peternak rakyat mencapai 1.250 peternak tersebar di seluruh Indonesia,”tuturnya.
Diakui oleh Yudianto harga komoditi jagung yang fluktuatif yang merupakan bahan pakan yang dikonsumsi oleh ayam petelur, menjadi permasalahan yang dihadapi oleh peternak ayam petelur rakyat. “Setidaknya para peternak ayam petelur butuh sedikitnya 250 juta ton jagung untuk konsumsi ternak ayam mereka. Kenaikan harga telur menjelang bulan puasa Ramadan dan Lebaran, salah satunya disebabkan oleh kekurangan stok pakan jagung dan fluktuatif nya harga jagung,”ujarnya.
Follow our Instagram:@livestockreview
sumber: kr | editor: mustika