Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Konsumsi Susu Bantu Cegah Pengeroposan Tulang

  • Livestock Review
  • Oct 17, 2010
  • No comments
  • 1 view
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Berita. Salah satu produsen susu dunia, yakni Anlene mengklaim produknya sebagai ‘ahli nutrisi untuk tulang’. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Fonterra Brands Indonesia Heru Kunjoro yang  mengatakan bahwa Fonterra merupakan satu-satunya perusahaan yang menjalankan uji klinis untuk kesehatan tulang pada produk konsumen.

Mengapa Fonterra sebagai produsen susu dalam kategori food for special uses (FOSHU) begitu perhatian pada masalah tulang? Hal ini didasarkan pada fakta bahwa 2 dari 5 wanita di Indonesia mengalami kasus osteoporosis. Kejadian yang banyak menimpa kaum hawa ini, jelasnya, dikarenakan kebanyakan wanita Indonesia hanya memenuhi 50% kebutuhan kalsium harian mereka.

“Untuk itulah Fonterra sejak 4 tahun lalu secara konsisten melakukan berbagai cara untuk mengedukasi masyarakat Indonesia tentang bahaya osteoporosis sejak tahun 1996, dengan diikuti penyediaan Anlene sebagai susu berkalsium tinggi pertama di Indonesia,” jelas Heru dalam sebuah diskusi tentang upaya pencegahan osteoporosis di Jakarta pada . Aktifitas edukasi ini, kata Heru, dilakukan dengan bekerjasama bersama lembaga profesional seperti Perhimpunan Osteoporosis Indonesia, Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia, dan Kementerian Kesehatan untuk bersama-sama membangun kesadaran akan bahaya osteoporosis dan cara menghindarinya.

Aktifitas edukasi lebih intensif dilakukan sejak tahun 2007, dengan cara  memberikan solusi total untuk kesehatan tulang yaitu mengimbau masyarakat untuk mendapatkan asupan kalsium dan zat gizi tulang lainnya serta melakukan olahraga secara teratur dengan berjalan 10.000 langkah setiap hari.  Aktifitas ‘10.000 langkah’ setiap hari itu akhirnya menjadi  kegiatan tahunan Anlene yang telah diadakan di lebih dari 33 kota di seluruh Indonesia dengan lebih dari 250,000 peserta. Puncak dari perayaan ‘10.000 langkah’ setiap hari tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Osteoporosis Nasional pada tiap tanggal 20 Oktober, bersamaan dengan perayaan hari Oseoporosis Dunia.

Apa itu osteoporosis
Banyak yang mendengar istilah osteoporosis, namun tidak sedikit yang belum mengetahui maknanya. Osteoporosis atau istilah umumnya kekeroposan tulang, merupakan kondisi dimana tulang menjadi tipis, rapuh, keropos dan mudah patah akibat berkurangnya massa tulang, khususnya kalsium, yang terjadi dalam waktu lama. Ahli Ilmu Kedokteran Olah Raga dr Tanya Rotikan,spKO  menjelaskan secara lebih detil. “Osteoporosis merupakan kelainan skeletal yang diakibatkan adanya  perubahan mikro arsitekstur. Osteoporosis juga disebabkan oleh adanya gangguan kekuatan tulang akibat massa tulang yang menurun.

Salah satu akibat dari osteoporosis adalah resiko patah tulang yang makin meningkat.Tulang merupakan organ dinamis, selalu berubah dan mengalami pembaruan,” jelas Tanya. Tambahnya, pembaruan dimulai dengan proses pengeroposan tulang, yang kmudian diikuti dengan proses pembentukan tulang di tempat pengeroposan, dan dilanjutkan dengan mineralisasi -sehingga diganti oleh tulang baru yang kuat. “Proses pengeroposan dan pembaruan (sebaiknya) berjalan seimbang, dan disebut sebagai Remodelling,” jelas Tanya. Dikenal ada dua jenis osteoporosis, yakni Osteoporosis Primer yang terjadi pada wanita pasca monopause (dikenal sebagai osteoporosis tipe 1), dan yang disebabkan oleh penuaan, yang dikenal sebagai osteoporosis tipe 2. Adapun osteoporosis sekunder, merupakan osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit, efek samping obat, serta berbagai kondisi yang mengakibatkan kelainan tulang.

Untuk mengetahui munculnya osteoporosis, dapat dilakukan dengan tes kesehatan baik melalui tes laboratorium, radiologi maupun melalui tes densitometri. Yang disebut terakhir merupakan pemeriksaan paling efektif untuk mendeteksi adanya osteoporosis dini. Namun secara umum, untuk mengetahui kemunculan osteoporosis, Tanya memberi beberapa ciri kejadian  berikut ini: adanya tanda patah tulang belakang  yang bisa diketahui dari postur tubuh yang membungkuk, nyeri tulang, dan tubuh yang kelihatan makin pendek. Osteoporosis juga bisa dikenali dari adanya patah karena trauma ringan di 3 daerah: tulang belakang, pergelangan tangan, panggul.

Upaya pencegahan
Osteoporisosis dapat dicegah dengan cara menjalankan mengonsumsi makanan dan minuman secara seimbang “Penuhi kebutuhan kalsium harian dan nutrisi tulang yang cukup pada semua umur, latihan fisik yang baik, benar, teratur dan terukur terutama dengan pembebanan,” jelas Tanya. Konsumsi kalsium harian, tambahnya, untuk masyarakat Indonesia rata-rata  hanya 270 – 300 mg per hari. Padahal, standar internasional yang disarankan adalah 1000 – 1200 mg per hari.

Tidak cukup dengan konsumsi kalsium yang sesuai standar, upaya mencegah osteoporosis juga harus didukung dengan gaya hidup sehat sejak anak-anak, paparan sinar matahari dalam jumlah yang cukup, dan melakukan aktifitas olah raga secara teratur. Dalam hal olah raga ini, Tanya memberi penekanan, bahwa aktifitas fisik harus dilakukan dengan baik, benar, teratur dan terukur. Baik berarti ada aturan-aturan yang membatasi. Harus ada latihan  pemanasan, inti dan pendinginan; benar, berarti cocok dengan individu terentu. setiap jenis olah raga bisa berbeda sesuai dengan status kesehatan, jenis kelamin, aktifitas fisik, kebugaran, dan usia. Teratur, memiliki makna berkesinambungan. “Olah raga harus dilakukan dengan frekuensi latihan yang telah diatur. Olah raga juga harus dilakukan secar terukur, yakni  intensitasnya sudah ditentukan sebelum melakukan suatu olah raga,”jelas Tanya Rotikan. ind

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • news

Hamzah Sunuba Pimpin ISPI Cabang Sulawesi Barat Periode 2010-2014

  • Livestock Review
  • Oct 14, 2010
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Referensi

India, Peminum Susu Terbesar di Dunia

  • Livestock Review
  • Oct 18, 2010
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.