Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

RI Impor Jagung di Tengah Surplus, Kementan Salahkan Logistik

  • Livestock Review
  • Nov 13, 2018
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Kementerian Pertanian mengklaim sebaran sentra produksi jagung dan pabrik pakan ternak yang tidak merata menjadi penyebab harga jagung yang melonjak tinggi. Harga yang melonjak tinggi ini juga menjadi alasan Kementan memerlukan impor jagung, dan telah disepakati pemerintah maksimal 100.000 ton.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi mengatakan Kementan berupaya membangun industri pakan ternak lebih dekat dengan sentra produksi jagung guna menyiasati tingginya harga jagung. Namun, pertimbangannya adalah siapa peternak yang akan membeli pakan di daerah baru tersebut.

“Memindahkan pabrik itu kan nggak gampang. Harus lihat peternaknya banyak nggak di situ. Kalo tidak sama saja, nanti harus dikirim lagi ke Jawa Timur karena peternaknya di Jawa Timur. Lalu lihat juga berapa populasi penduduknya di sana, berapa yang makan ayam,” kata Agung di Kementerian Pertanian, Senin (12/11/2018).
“Kedua, ini sebenarnya masalah distribusi dan komunikasi. Saya kemarin ke Jawa Timur, saya undang peternak mandiri dan petani, mereka sepakat kok seharga Rp 5.200/kg. Sebenarnya selesai kok kalau komunikasinya baik,” imbuhnya.

Agung menegaskan, pemerintah harus hadir mengatasi kendala distribusi logistik jagung ini supaya masalah ini tidak terulang kembali di masa depan. Dia mencontohkan keberhasilan Pertamina menjalankan kebijakan BBM Satu Harga dengan adanya subsidi silang dari pemerintah. “Bulog [Badan Urusan Logistik] kalau dikasih uang pasti bisa. Pemerintah memang harus mau keluarkan anggaran itu. Kami siap, BKP siap. Berikan kami anggaran dan kami distribusikan ke daerah pelosok. Gratis pengiriman. Jangan dibiarkan saja seperti ini,” ujarnya.

Agung menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan anggaran biaya pengiriman jagung dari sentra produksi ke sentra peternakan sebesar Rp 300/kg untuk tahun 2019. Dia berharap anggaran ini dapat disetujui supaya kendala distribusi mahal tidak terjadi lagi di masa depan. “BKP kan tidak perlu untung, yang penting tanggung jawabnya jelas. Nanti uangnya kita kasih ke ekspedisi,” ujarnya. Agung pun menegaskan bahwa kondisi kenaikan harga jagung ini tidak terjadi setiap saat, sehingga intervensi pemerintah hanya perlu dilakukan sewaktu-waktu.

“Kondisi ini kan nggak setiap hari. Hanya pada saat emergency aja. Kalau nggak ada masalah ya tidak perlu keluarkan anggaran. Lihat saja Januari-Februari, jagung pasti turun harganya ke Rp 2.500/kg. Tidak ada masalah lagi,” kata dia.

Follow our Instagram:@livestockreview

sumber: cnbc | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Indonesia Surplus Jagung Tapi Kok Harus Impor, Salah Siapa?

  • Livestock Review
  • Nov 12, 2018
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Fokus Utama
  • Kampus

Penguatan Pendidikan Dokter Hewan, Sebuah Keniscayaan

  • Livestock Review
  • Nov 13, 2018
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.