Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Fokus Utama
  • news

Indonesia Surplus Jagung Tapi Kok Harus Impor, Salah Siapa?

  • Livestock Review
  • Nov 12, 2018
  • No comments
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, News. Indonesia memutuskan untuk mengimpor paling banyak 100.000 ton jagung karena harga komoditas itu diketahui tinggi di sejumlah wilayah. Tingginya harga antara lain diketahui terjadi di Blitar, Jawa Timur. Hal itu dikatakan sendiri oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

“Kenapa impor? Peternak Blitar yang minta. Bahkan demo, ada 2 juta lebih peternak yang harus dilindungi,” kata Mentan, Kamis (8/11/2018). Sementara itu pada 9 November 2018, Kementerian Pertanian mempublikasikan bahwa volume produksi jagung di dalam negeri terus bertambah.

Pada 2014, volume produksi tercatat 19 juta ton, lalu pada 2015 meningkat menjadi 19,6 juta ton, kemudian pada 2016 menjadi 23,6 juta ton dan 2017 mencapai 28,9 juta ton. Amran mengatakan pada tahun ini, diperkirakan produksi jagung terus bertambah menjadi 30 juta ton. “Dengan kerja keras dan upaya khusus yang terus dilakukan Kementan pada tahun 2018 ini diperkirakan potensi produksi jagung lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 30 juta ton,” jelas Amran dalam siaran pers, Jumat (9/11/2018).

Adapun Kementan diketahui juga menyatakan surplus jagung saat ini mencapai 13 juta ton, seperti yang diutarakan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Namun, di tengah data yang menyatakan tren produksi naik disertai surplus, tiba-tiba saja Indonesia memutuskan mengimpor maksimal 100.000 ton jagung. Permintaan itu juga berasal dari Kementan. Kementan mengatakan bahwa impor diperlukan untuk menekan harga jagung menjadi Rp 4.000/kg, di mana saat ini mencapai di atas Rp 5.000/kg.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi mengatakan distribusi jagung tidak merata sehingga membuat harga menjadi tinggi. Menurutnya, sentra produksi jagung dan industri pakan ternak terletak di lokasi yang berjauhan. Oleh karena itu, kata dia, Kementan akan berupaya membangun industri pakan ternak lebih dekat dengan sentra produksi jagung. Agung menegaskan, pemerintah harus hadir mengatasi kendala distribusi logistik jagung ini supaya masalah ini tidak terulang kembali di masa depan.

Dia juga mengatakan bahwa program BBM satu harga juga bisa menjadi contoh sukses bagi sektor jagung nasional. “Bulog [Badan Urusan Logistik] kalau dikasih uang pasti bisa. Pemerintah memang harus mau keluarkan anggaran itu. Kami siap, BKP siap. Berikan kami anggaran dan kami distribusikan ke daerah pelosok. Gratis pengiriman. Jangan dibiarkan saja seperti ini,” katanya.

Follow our Instagram:@livestockreview

sumber: cnbc | editor: soegiyono

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Fokus Utama
  • news

Kisah Hidup Para Sontoloyo

  • Livestock Review
  • Oct 27, 2018
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

RI Impor Jagung di Tengah Surplus, Kementan Salahkan Logistik

  • Livestock Review
  • Nov 13, 2018
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.