Livestockreview.com, Bisnis. Dewan Persusuan Nasional (DPN) mengungkapkan kebutuhan susu secara nasional pada 2020 diperkirakan mencapai enam juta ton atau setara enam miliar liter setara susu segar. Ketua DPN Teguh Boediyana mengatakan volume kebutuhan susu tersebut meningkat jauh dibandingkan kebutuhan susu tahun ini sebesar 3,5 juta ton atau 3,5 miliar liter setara susu segar.
Sementara itu, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan pasar susu nasional dari produksi dalam negeri hanya 25 persen atau 800 ribu ton, sedangkan sisanya 75 persen atau 3,2 juta ton dipenuhi melalui impor. “Oleh karena itu diperlukan terobosan baru guna memenuhi kebutuhan susu yang akan mencapai 6 juta ton pada 2020 nanti,” katanya.
Kalau tidak ada terobosan untuk meningkatkan produksi susu dalam negeri, menurut dia, pada 2020 produksi susu segar nasional hanya akan mengalami peningkatan 15 persen dari saat ini. Teguh menegaskan ketergantungan pada produk impor akan semakin besar guna memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Menurut dia, salah satu kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi susu dalam negeri yakni harga di tingkat petani yang dinilai belum bagus atau menguntungkan peternak sapi perah. “Kalau harga bagus, petani dengan sendirinya akan meningkatkan produksi susu,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, harga beli susu segar oleh industri pengolahan susu di tingkat petani hanya sebesar Rp2.800-Rp3.500 per liter. Sementara 90 persen susu segar produksi petani diserap oleh industri pengolahan susu sebagai bahan baku. Dikatakannya, harga beli yang layak dan mampu memberikan kesejahteraan petani susu yakni sekitar Rp4.500 per liter.
Karena itu pihaknya minta pemerintah untuk menetapkan harga beli susu segar di tingkat petani yang mampu memberikan manfaat ekonomi bagi mereka, dan gilirannya meningkatkan produksi susu dalam negeri.
follow our twitter: @livestockreview
sumber: antara | editor: ria laksmi