Livestockreview.com, referensi. Menyongsong Idul Adha, banyak umat Islam di Jakarta yang akan menyembelih kurban.Permintaannya kini bahkan meningkat 1000% di banding hari-hari biasa. Permintaan daging kambing di Jakarta memang cukup besar dan cenderung terus meningkat setiap tahun. Menurut catatan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemerintah Prov insi (Pemprov) DKI Jakarta, kebutuhan kambing di wilayah DKI Jakarta sekitar 400-500 ekor per hari atau 12.000-15.000 ekor per bulan.Kebutuhan kambing di Jakarta tersebut disuplai dari dari luar daerah seperti Bogor,Lampung, Garut,dan beberapa daerah di Jawa Tengah.
Melihat kebutuhan yang begitu tinggi,sudah sewajarnya jika Jakarta memiliki pasar ternak tersendiri. Berkenaan dengan hal itu, pemrov DKI berencana mendirikan beberapa lokasi sebagai pasar ternak.Salah satu lokasi yang sudah mulai dipersiapkan adalah di daerah Klender, Jakarta Timur, yang direncanakan pembangunannya akan rampung satu atau dua tahun ke depan.
Kebutuhan akan adanya pasar kambing di Jakarta juga dirasakan oleh para pedagang kambing di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasi tepatnya di sekitar Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Haji Sabeni, Jakarta Pusat.Di kawasan tersebut, terdapat sekitar 38 pedagang kambing. Walaupun hanya di emperan, rata-rata penjualan kambing di wilayah tersebut mencapai 100 ekor kambing per hari. Para pembeli kambing dari Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat lebih suka membeli di Tanah Abang karena lebih dekat ketimbang ke Cakung.
Para pedagang kambing mengharapkan agar Pemprov DKI juga membangun pasar kambing di Tanah Abang sebagai pasar kambing resmi.Apalagi, tempat tersebut sesungguhnya merupakan relokasi pasar kambing yang tergusur sentra grosir pakaian tahun 1980-an.Namun harapan itu kelihatannya tidak akan kesampaian karena pembangunan pasar kambing di tengah pusat niaga seperti Tanah Abang memerlukan kajian analisis dampak lingkungan terlebih dulu.ktn/and