Livestockreview.com, Bisnis. Pada tahun 2020 ini, diperkirakan produksi pakan Indonesia akan turun 10 – 15% dari estimasi. Hal itu bisa dilihat dari indikasi adanya permintaan delay pengiriman melalui kapal soybean meal (SBM) untuk bulan Mei dan Juni 2020 ini. Padahal, SBM berperan penting dalam formulasi ransum unggas. Untuk formulasi pakan broiler, SBM menempati porsi 22-25% dari total bahan baku. Sedangkan pada formulasi pakan ayam petelur, menempati porsi 15-20% dari total bahan baku yang digunakan.
Direktur PT Agriniaga Indonesia Ismunandar mengatakan, formulasi pakan broiler secara umum membutuhkan protein sebesar 22%, dan energi sebesar 3100 kkal/kg. Adapun pada peternakan ayam petelur, membutuhkan protein berkisar 17-18% dengan total energi 2.700 hingga 2800 kkal/kg. Ia menguraikan hal itu dalam seminar online AINI “Strategi Ketahanan Pakan Lokal” yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI) pada 18 Juni 2020 lalu.
Seminar dibuka secara resmi oleh Presiden AINI Prof. Dr. Nahrowi, dan menghadirkan Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Dr. Ali Agus sebagai moderator, serta narasumber lain yakni Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Periode 2020-2015 Dr Mursyid Ma’sum, dan Guru Besar Fakultas Peternakan IPB Prof Dr Luki Abdullah.
Lebih jauh Ismunandar mamaparkan, terganggunya pasokan bahan baku impor akibat adanya pandemi covid-19, memaksa para pelaku usaha untuk mengatur strategi yang baik, misalnya dengan mengoptimalkan bahan baku pakan domestik yang tersedia. Bahan baku andalan yang tersedia di dalam negeri misalnya adalah palm kernell meal (PKM) dan crude palm oil (CPO).
Untuk transportasi pengiriman CPO hingga ke pabrik pakan, munya menggunakan truk tangka dengan kapasitas 20 ton per truk. “Suplai pabrik pakan di Jawa Barat terpenuhi dari Sumatera, pabrik di wilayah Jawa Tengah terpenuhi dengan tangker dari Kalimantan ke Semarang, dengan distribusi menggunakan truk tangki.
Sedangkan supplai untuk pabrik pakan di Jawa Timur terpenuhi dengan tangker dari Kalimantan ke Surabaya, dengan distribusi menggunakan truk tangki,” jelas Ismunandar. Ia menambahkan, pergerakan harga CPO yakni pada 2018 harga rata-rata Rp 8,200/kg, tahun 2019 Rp 7,900/kg, dan tahun 2020 ini harga rata-rata berkisar Rp 9,150/kg.
Bahan baku domestik andalan berikutnya, yakni PKM produksi rata-rata nasional adalah 4.0 – 5.0 juta ton per tahun, dengan penggunaan lokal sekitar 500 ton, dengan harga rata-rata pada 2019 berkisar Rp 1,650 – 1,700/kg. PKM digunakan terutama untuk pakan ayam petelur, dengan jumlah 5% dalam komposisi pakan layer, dan potensi penggunaan bisa mencapai 15% dari komposisi formulasi ransum.
Sumber utama bahan baku pakan PKM ini terutama bersal dari Lampung sebagai pemasok untuk Jawa Barat dengan angkutan truk. Sumber PKM lain adalah dari Kalimantan dan Sulawesi menggunakan kapal ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta; Tanjung Emas, Semarang; dan Tanjung Perak, Surabaya -yang kemudian didistribusikan ke lokasi pabrik pakan dengan truk.
editor: ahmad sanubari | sumber: aini
follow our ig: www.instagram.com/livestockreview