Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download

Follow us

Facebook
Twitter
Instagram
Livestock Review Indonesia
2K Likes
2K Followers
0 Followers
Livestock Review Indonesia
  • Home
  • Fokus Utama
  • News
  • Bisnis
  • Referensi
  • Artikel Lainnya
    • Produk Olahan
    • Opini
    • Riset
    • Tokoh
    • Kampus
    • lain-lain
    • Gallery
  • About
    • Tentang Kami
    • Pemasangan Iklan
    • Contact Us
  • Download
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Harga Sosis dan Nugget Bakal Naik 17,5% di tahun Ini

  • Livestock Review
  • Jan 30, 2013
  • One comment
Total
0
Shares
0
0
0
0
0

Livestockreview.com, Bisnis. Harga jual makanan olahan berbahan baku daging, seperti sosis dan nugget, bakal menanjak pada tahun ini. Faktor pemicunya antara lain terbatasnya pasokan bahan baku, kenaikan upah minimum buruh, dan kenaikan tarif dasar listrik. Kebutuhan bahan baku menyumbang paling besar biaya produksi makanan olahan berbasis daging sapi dan daging ayam.

Ishana Mahisa, Ketua National Meat Processor Association (Nampa) mengatakan, biaya bahan baku bisa 50% dari total beban produksi. Nampa memproyeksikan harga jual produk makanan olahan berbasis daging sapi dan daging ayam naik hingga 17,5% di tahun ini. Saat ini, harga makanan olahan berbasis daging sapi seperti sosis senilai Rp 25.000 per kilogram (kg) untuk kualitas rendah. Adapun harga sosis kualitas medium berkisar Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kg, dan harga sosis kualitas premium di atas Rp 50.000 per kg.

Selain ketersediaan bahan baku, kenaikan upah minimum dan tarif dasar listrik juga jadi pendorong kenaikan harga. Demi menyiasati kesulitan memperoleh bahan baku daging sapi, para produsen melakukan substitusi ke bahan baku alternatif seperti ayam. Biasaya produsen makanan olahan berbasis daging memiliki dua jenis variasi usaha, yakni olahan daging ayam dan olahan daging sapi. “Semua tergantung fokus usahanya, daging mana yang diprioritaskan,” kata Ishana.

Anggota Nampa hingga kini sebanyak 29 perusahaan. Dari jumlah, lebih dari separuhnya mengutamakan produk berbahan daging ayam. Yang menggembirakan, dari 32.000 ton alokasi daging beku impor untuk 2013 ini, seberat 14.500 ton menjadi jatah anggota Nampa. Tahun lalu pemerintah tidak mengalokasikan bagi Nampa. Selain itu, meski harga naik, para produsen optimistis sektor produksi makanan olahan tetap bertumbuh di tahun ini.

sumber: k0ntan | editor: soegiyono 

follow our twitter: @livestockreview

Livestock Review

Livestockreview.com didedikasikan untuk turut memajukan industri peternakan dan produk hasil olahannya di tanah air. Diasuh oleh para ahli di bidangnya, Livestockreview.com menjadi ajang update informasi bagi para pelaku bisnis dan industri peternakan Indonesia.

Previous Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Permintaan Ayam Ras Broiler Naik 15,8% di 2013

  • Livestock Review
  • Jan 29, 2013
Baca selengkapnya...
Next Article
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Permintaan Daging Ayam Kampung 7% dari Total Permintaan Daging Unggas

  • Livestock Review
  • Jan 31, 2013
Baca selengkapnya...

Baca Artikel lainnya

Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya

  • Mar 9, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia

  • Feb 27, 2023
Baca selengkapnya...
  • Bisnis
  • Fokus Utama

Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional

  • Feb 1, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Ekologi dan Kesehatan Rumen

  • Jan 25, 2023
Baca selengkapnya...
  • Fokus Utama
  • Referensi

Pentingnya Memahami Feed Intake

  • Jan 16, 2023

Trending

  • 1
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Mikroba Rumen: Kecil Jasadnya, Besar Fungsinya
  • 2
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Akselerasi Teknologi Tepat Guna untuk Perunggasan Indonesia
  • 3
    • Bisnis
    • Fokus Utama
    Teknologi yang Menentukan Daya Saing Industri Perunggasan Nasional
  • 4
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Ekologi dan Kesehatan Rumen
  • 5
    • Fokus Utama
    • Referensi
    Pentingnya Memahami Feed Intake
 

Instagram

livestockreview
Indonesia Livestock Club (#ILC25): Kesiapan Industri Perunggasan Menyambut Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
Beberapa menit setelah lahir, ruminansia muda yang sering disebut pre-ruminant, terekspos dengan bermacam-macam mikroba sejak mulai di saluran organ reproduksi dan vagina, saliva, kulit, dan feses induknya. Ketika lahir, induknya menjilat-jilat dan memakan lendir dan cairan yang menyelimuti tubuh anaknya.
Salah satu kunci untuk dapat bertahan di perunggasan adalah melalui efisien dan peningkatan produktifitas yang dapat terwujud dengan penggunaan teknologi.
Perkembangan teknologi digital telah membantu perkembangan industri perunggasan menjadi lebih efisien, dengan adanya peran big data, cloud, internet untuk segala (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat meningkatkan produktifitas bisnis dan industri perunggasan di tanah air.
Sikap optimis dalam memasuki 2023 perlu untuk ditularkan kepada para pemangku kepentingan (Stake holder) bisnis dan industri perunggasan, agar dapat secara bersama-sama membenahi sektor perunggasan sebagai bagian dari penyuplai bahan pangan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat Indonesia."
Ruminansia adalah sekelompok hewan yang dicirikan oleh aktivitas memamah biak atau mengunyah kembali bolus pakan yang sudah ditelan. Kegiatan itu dikenal dengan istilah ruminasi.
Follow
Livestock Review Indonesia
  • About
  • Term Of Service
  • Privacy Policy
  • Arsip Artikel
  • Gallery
  • Download
  • Contact Us
  • WP File download search
Dairy, Meat & Livestock Update, Portal Berita Peternakan
Design & Dev by IMAJIX DIGITAL

Input your search keywords and press Enter.