Livestockreview.com, News. Selama tiga bulan terakhir ini perhatian publik hanya tertuju pada sapi. Kuatnya dimensi politik sapi menyebabkan kasus pada sapi menjadi fokus utama. Padahal sapi hanya berkontribusi 18 persen dalam memenuhi kebutuhan daging nasional. Peternakan tidak hanya sapi tetapi juga ada perunggasan seperti ayam, telur, bebek, dan itik. Bahkan ayam menjadi satu-satunya produk peternakan yang sudah swasembada. Tetapi permintaan yang belum terlalu tinggi menyebabkan dunia perunggasan kurang bergeliat.
Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (HIMPULI) Ade Meirizal Zulkarnain menegaskan, unggas harus dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terlebih, ternak unggas telah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan protein dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Banyaknya kampanye hitam terhadap dunia perunggasan juga menyebabkan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat.
Pengurus Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia Fitri Purnomo. menambahkan, kampanye konsumsi daging ayam dan telur perlu terus dilakukan untuk meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat sehingga angka pemenuhan protein hewani masyarakat juga dapat meningkat.
Berdasarkan data Dirjen Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak, Kementenrian Kesehatan pada tahun 2012, angka pemenuhan protein hewani masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai angka 60 persen. Berbeda jauh dengan Vietnam yang sudah mencapai angka 80 persen dan Thailand yang mencapai angka 100 persen. “Pantas saja Indonesia selalu kalah saat bertanding sepakbola,” ujar Fitri Purnomo.
follow our twitter: @livestockreview
penulis: h3st1 | editor:sugiyono